Ojol Tewas Ditabrak Rantis

Baru Terkuak Kisah Heroik Affan Ojol Semasa Hidup, Aksi Berani Jadi Sekuriti Bisa Tangkap Maling

Sosok Affan Kurniawan, driver ojek online yang gugur diduga dilindas kendaraan taktis Brimob, ternyata menyimpan kisah heroik semasa hidup.

Editor: Wahyu Septiana
Tangkapan layar di Instagram dan TikTok
AFFAN KURNIAWAN TEWAS - Jenazah Affan Kurniawan, driver ojol (kanan). Affan Kurniawan meninggal dunia usai terlindas mobil Brimob di Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) (kiri). Sosok Affan Kurniawan, driver ojek online yang gugur diduga dilindas kendaraan taktis Brimob, ternyata menyimpan kisah heroik semasa hidup. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Affan Kurniawan, driver ojek online yang gugur diduga dilindas kendaraan taktis Brimob, ternyata menyimpan kisah heroik semasa hidupnya.

Affan bukan hanya dikenal sebagai anak muda pendiam yang rajin bekerja demi keluarga, tetapi juga sosok yang pemberani.

Ia pernah menunjukkan keberanian luar biasa saat bekerja sebagai sekuriti menjaga kompleks.

Seorang mantan rekan kerja Affan semasa menjadi sekuriti, Edi (50), menceritakan kenangannya saat bekerja bersama almarhum.

Affan lebih dahulu menjadi sekuriti kompleks sekitar tahun 2022.

Dalam sebuah peristiwa, Affan disebut berhasil menggagalkan aksi pencurian dengan menangkap maling.

Aksi heroik itu membuat namanya dikenal sebagai pemuda berjiwa besar yang tak gentar melindungi lingkungan.

Kini, kisah kebaikan dan keberanian Affan kembali terkuak, menambah dalam luka keluarga yang kehilangan.

"Dia orangnya biasa, baik, suka bercanda-canda kalau lagi jaga," kata Edi di rumah duka Affan Kurniawan, di Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025), dikutip dari Tribunnews.com.

Edi mengatakan, Affan kerap melakukan piket malam menjaga keamanan kompleks yang berada di samping perkampungan tempat Affan tinggal.

Berdasarkan cerita Edi, Affan pernah membantu mengamankan kompleks perumahan tersebut dari aksi pencurian.

Katanya, saat itu, almarhum berhasil membantu menggagalkan aksi pencurian setelah dia langsung menelepon pihak kepolisian.

"Dia kan jaga malam waktu itu. Pernah ada rumah yang dinaikin maling. Dia setelah tahu itu langsung telepon polisi. Akhirnya gagal (aksi pencurian)," ungkap Edi.

Lebih lanjut, semasa bekerja bersama dengan Affan, Edi mengatakan, almarhum pernah bercerita bahwa dia sangat was-was bekerja sebagai sekuriti di wilayah tersebut.

Hal itu dikarenakan, menurut Edi, aksi kriminalitas kerap terjadi di lingkungan tempat mereka bekerja sebagai pihak keamanan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved