Viral di Media Sosial
5 Fakta Satpam Masjid Istiqlal Tegur Pengunjung Tidur Pakai Toa, Ada Momen yang Tak Terekam Kamera
Video seorang satpam Masjid Istiqlal menegur pengunjung dengan nada tinggi melalui pengeras suara (toa) viral di media sosial. Bagaimana 5 faktanya?
TRIBUNJAKARTA.COM - Video seorang satpam Masjid Istiqlal menegur pengunjung dengan nada tinggi melalui pengeras suara (toa) viral di media sosial.
Momen itu diunggah oleh akun Instagram @topviralindo yang menyebut peristiwa terjadi di selasar lantai dua Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Dalam video, satpam terdengar meminta jemaah yang beristirahat untuk segera meninggalkan area karpet ruang ibadah.
"Masa gara-gara saya teriak? Kalau enggak mau dibangunin, enggak mau diganggu, tidur di rumah masing-masing! Ngerti enggak?!" teriak petugas itu dalam video
Video tersebut menuai beragam komentar warganet, terutama terkait cara petugas menegur jemaah.
TribunJakarta.com telah merangkum 5 fakta dari kejadian tersebut, sebagai berikut:
1. Pengurus Istiqlal Minta Maaf
Pengurus Masjid Istiqlal merespons cepat video viral itu dengan memberikan klarifikasi.
Kepala Bidang Riayah Masjid Istiqlal, Kombes Pol (Purn.) Zainuri Anwar, menyampaikan permintaan maaf sekaligus meluruskan duduk perkara.
“Atas nama satpam dan pengurus Istiqlal, saya menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang viral di lingkungan Masjid Istiqlal. Kami juga mengucapkan terima kasih atas perhatian dan klarifikasi terhadap kejadian tersebut,” ujar Zainuri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/9/2025).
2. Sedang Proses Pembersihan Karpet
Menurut Zainuri, kejadian itu berawal dari rutinitas pembersihan karpet di ruang utama masjid yang dilakukan setiap pagi.
Saat proses pembersihan, petugas keamanan memiliki standar prosedur (SOP) untuk mengingatkan siapa pun yang tidur di area karpet agar segera meninggalkan lokasi.
“Sebenarnya, meskipun tidak dalam proses pembersihan, satpam memang semestinya mengingatkan siapa pun agar tidak tidur di ruang ibadah. Hal ini sudah sesuai dengan aturan yang tertulis di depan pintu masuk ruang ibadah,” jelas Zainuri.
Ia menambahkan bahwa aturan tersebut mencakup larangan merokok, makan dan minum, tidur, hingga membawa barang dan sepatu ke dalam area karpet.
Larangan itu dibuat untuk menjaga kesucian sekaligus kenyamanan jemaah yang beribadah di masjid nasional terbesar di Asia Tenggara tersebut.
3. Ada yang Tak Terekam
Zainuri menekankan, teguran dengan toa bukanlah bentuk utama pengawasan, melainkan tindakan terakhir setelah beberapa kali peringatan secara persuasif tidak diindahkan.
Berdasarkan penjelasan pengurus, jemaah yang ditegur satpam sebenarnya sudah beberapa kali mendapat peringatan.
Namun, ia tetap kembali ke lokasi semula untuk tidur di karpet.
“Menurut dia, pengunjung yang terekam dalam video sebelumnya telah diperingatkan secara persuasif dua kali oleh petugas. Namun setelah pergi, ia kembali lagi ke tempat semula dan tidur. Kejadian tersebut berulang hingga tiga kali,” tutur Zainuri.
“Pada peringatan ketiga, satpam akhirnya menegur dengan suara agak tinggi melalui pengeras suara. Nah, saat inilah momen itu direkam oleh jemaah lain dan kemudian viral. Sedangkan dua peringatan awal yang dilakukan secara baik-baik tidak terekam,” jelasnya.
Video yang diunggah akun @topviralindo menarasikan bahwa pengeras suara yang biasanya dipakai untuk pengumuman malah digunakan untuk menegur jemaah.
“Di saat masjid lain gunakan pengeras suara untuk informasi penting seputar masjid, di Istiqlal terbalik. Pengeras suara digunakan untuk menegur pengunjung yang rehat,” bunyi keterangan unggahan tersebut.
4. Aturan di Ruang Ibadah
Masjid Istiqlal sebagai ikon nasional memiliki sejumlah aturan ketat yang wajib dipatuhi pengunjung.
Menurut Zainuri, ketentuan itu sudah ditempel jelas di pintu masuk ruang ibadah.
“Hal ini sudah sesuai dengan aturan yang tertulis di depan pintu masuk ruang ibadah,” tegasnya.
Larangan itu meliputi aktivitas merokok, makan dan minum, tidur, hingga membawa barang maupun alas kaki ke dalam area karpet.
Aturan dibuat bukan untuk membatasi pengunjung, melainkan menjaga kehormatan masjid sebagai rumah ibadah.
Zainuri menyebut, jemaah yang datang untuk beribadah tidak boleh merasa terganggu dengan adanya orang-orang yang tidur atau beraktivitas tidak semestinya di ruang utama.
Selain itu, pembersihan rutin dengan mesin penyedot juga membutuhkan ruang kosong di area karpet.
Karena itu, satpam memiliki kewajiban menertibkan jemaah sesuai prosedur.
5. Jaga Kesucian Masjid
Pengurus Istiqlal menilai, insiden yang viral ini menjadi momentum untuk mengedukasi publik agar lebih memahami fungsi dan aturan di masjid, bukan sekadar melihat sisi kontroversialnya.
Menutup klarifikasinya, Zainuri mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga kesucian Masjid Istiqlal.
“Kami mengajak seluruh pengunjung Masjid Istiqlal bahwa masjid ini adalah rumah Allah yang harus dimuliakan,” ucapnya.
Ia berharap, jemaah memahami bahwa aturan bukan untuk mempersulit, melainkan menjaga kenyamanan bersama.
Dengan begitu, semua pengunjung dapat merasakan ketenangan saat beribadah.
Zainuri juga mengingatkan, satpam hanya menjalankan tugas sesuai SOP yang berlaku.
Karena itu, pengunjung diimbau untuk mematuhi aturan agar kejadian serupa tidak terulang.
“Mari bersama-sama menjaga kebersihan, kenyamanan, dan keindahan masjid. Masjid adalah rumah Allah, bukan tempat tidur. Aturan yang ditetapkan pengurus dibuat untuk menjaga kesakralan masjid,” tuturnya.
Ia menambahkan, jemaah juga dapat saling mengingatkan dengan cara yang baik apabila melihat ada pelanggaran aturan di lingkungan masjid. (Kompas.com/TribunJakarta.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.