AGENDA Demo di Jakarta Hari Ini: Ada 5 Tuntutan Dibawa Massa, Aksi Demo di Monas Bikin Jalan Ditutup

Massa dari berbagai elemen kembali turun ke jalan hari ini, Senin (15/9/2025) dalam unjuk rasa di sekitar kawasan Monas, Jakarta Pusat. 

Editor: Wahyu Septiana
KOMPAS.com/Lidia Pratama Febrian
DEMO DI JAKARTA - Masa Aksi Demo Gerakan Rakyat Untuk Damai Padati Silang Selatan Monas. Massa dari berbagai elemen kembali turun ke jalan hari ini, Senin (15/9/2025) dalam unjuk rasa di sekitar kawasan Monas, Jakarta Pusat.  

Ringkasan Berita

  • Aksi Damai Garuda di Monas: Massa dari aliansi Gerakan Rakyat untuk Damai (Garuda) menggelar unjuk rasa damai di kawasan Silang Selatan Monas, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).
  • Lima Tuntutan: Mereka membawa lima tuntutan utama, di antaranya penolakan terhadap kekerasan dan anarkisme, serta desakan agar pemerintah menjaga stabilitas sosial, ekonomi, dan membuka ruang dialog.
  • Latar Belakang Aksi: Aksi ini merupakan respons terhadap kerusuhan anarkis yang terjadi pada akhir Agustus 2025. 
  • Dampak Lalu Lintas dan Pengamanan Ketat: Unjuk rasa menyebabkan penutupan sejumlah ruas jalan di sekitar Monas, seperti Jalan Merdeka Selatan dan Jalan Budi Kemuliaan, dengan pengalihan arus lalu lintas.

TRIBUNJAKARTA.COM - Massa kembali turun ke jalan hari ini, Senin (15/9/2025) dalam unjuk rasa di sekitar kawasan Monas, Jakarta Pusat. 

Aksi demonstrasi yang berlangsung ini membawa lima tuntutan utama kepada pemerintah, mencerminkan keresahan publik terhadap sejumlah isu strategis yang tengah berkembang.

Konsentrasi massa yang memadati area sekitar Monas memaksa pihak kepolisian menutup beberapa ruas jalan di sekitar lokasi demi menjaga ketertiban dan keamanan.

Aksi ini menjadi sorotan karena potensi dampaknya terhadap arus lalu lintas ibu kota.

Polisi telah mengerahkan personel untuk mengawal jalannya demonstrasi agar tetap berlangsung secara damai dan tertib.

Massa yang melakukan aksi demo di kawasan Silang Selatan Monas berasal dari aliansi Gerakan Rakyat untuk Damai (Garuda).

Dalam aksinya, massa menegaskan lima tuntutan utama kepada pemerintah terkait situasi sosial dan politik yang memanas beberapa hari terakhir.

Koordinator aksi, Rifai Salamohoda, menyampaikan bahwa lima poin tuntutan ini merupakan bentuk respons atas kerusuhan anarkis yang terjadi sejak 25 hingga 30 Agustus 2025, yang dinilai merusak fasilitas negara dan menimbulkan keresahan sosial.

“Lima poin tuntutan kami, yang sudah disampaikan oleh tokoh lintas agama, intinya menolak segala bentuk kekerasan dan anarkisme. Kami meminta pemerintah untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi bangsa,” ujar Rifai dikutip dari Kompas.com.

Adapun lima tuntutan demo sebagai berikut:

1. Menolak segala bentuk kekerasan dan anarkisme yang dapat memecah belah bangsa.

2. Menjaga stabilitas sosial dan keamanan nasional, agar negara tetap kondusif.

3. Melindungi stabilitas ekonomi dari dampak negatif kerusuhan yang dapat mengusir investor.

4. Menghargai aspirasi masyarakat secara damai dan terbuka, tanpa provokasi yang menyakitkan.

5. Menyediakan ruang dialog dan audiensi resmi antara massa aksi dan pemerintah, khususnya pihak Istana Negara.

Rifai menjelaskan bahwa aksi ini merupakan gabungan dari mahasiswa, ormas Islam, dan tokoh lintas agama Katolik, Hindu, Buddha, dan Kristen.

Mereka bersama-sama menyuarakan pesan damai dan persatuan dalam bingkai keberagaman.

“Kami menolak propaganda dan kekerasan yang muncul dari berbagai kelompok yang ingin memecah belah bangsa,” jelasnya. Rifai menegaskan bahwa aksi ini akan berlangsung damai dan akan berlanjut hingga ada dialog resmi dari pihak Istana.

Aksi demo yang dilakukan berdampak pada penutupan beberapa ruas jalan di sekitar Monas.

Jalan yang terdampak termasuk Jalan Merdeka Selatan dan Jalan M. Husni Thamrin.

Penutupan jalan juga diberlakukan dari arah Medan Merdeka Selatan menuju Jalan Budi Kemuliaan.

Namun, akses menuju Jalan M. H. Thamrin tetap dibuka sehingga bus Transjakarta, mobil pribadi, dan sepeda motor masih dapat melintas tanpa hambatan.

Penutupan jalan dilakukan dengan pemasangan barikade besi yang dijaga ketat oleh aparat kepolisian. 

Di lokasi, petugas kepolisian serta TNI terlihat siaga menjaga jalannya aksi agar tetap kondusif.

(TribunJakarta/Kompas.com)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved