Murid Keracunan MBG
Gubernur Jakarta Pramono Irit Bicara Soal Perkara 20 Siswa SDN Gedong 01 Pasar Rebo Keracunan MBG
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung irit bicara kasus 20 siswa SDN Gedong 01 di Pasar Rebo, Jakarta Timur diduga keracunan MBG
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Namun mereka tidak sampai menjalani rawat inap, karena beberapa jam usai mendapat penanganan kondisinya dinyatakan sudah membaik sehingga dapat diperbolehkan pulang.
"Menu (MBG) tadi mi goreng, tahu Sumedang goreng, oseng sawi dengan wortel, telur dadar dan buah stroberi. Untuk kondisi anak-anak sekarang sudah baik, tidak ada yang dirawat," tuturnya.
Sebelumnya 20 siswa SDN Gedong 01 diduga mengalami keracunan usai menyantap MBG, mereka mengalami gejala pusing, mual, sakit perut, hingga muntah-muntah.
Dari 20 orang yang menunujukan gejala lima murid di antaranya sempat dibawa ke RSUD Pasar Rebo, namun mereka tidak sampai dirawat inap atau dapat diperbolehkan pulang.
Jadi Pakan Soang
Berdasarkan penelusuran untuk kasus di Jakarta, Tribunnews.com menemukan masalah dalam pelaksanaan program MBG di Jakarta, seperti temuan ulat di makanan hingga lauk yang tak matang.
Wakil kepala sebuah SMPN di Jakarta inisial SP mengatakan, pelaksanaan MBG di sekolahnya sudah berlangsung sejak November 2024 lalu. Selama ini belum pernah ada murid yang mengalami sakit akibat menyantap menu makanan dari program pemerintah ini.
Namun ia membuka fakta lain, beberapa kali sempat ditemukan ulat di menu sayuran MBG.
"Pernah sekali memang ada di sayuran ada binatang kecilnya, kayak ulat ya. Tapi itu tidak mempengaruhi fisiknya (siswa), anaknya baik-baik saja. Tidak sering. Dari bulan November 2024 sampai sekarang, dua atau tiga kali itu," ungkap SP kepada Tribunnews.com, Senin (29/9/2025).
Sementara itu seorang guru dari sejumlah SMAN di Jakarta mengungkapkan ada temuan daging diduga belum matang pada menu sandwich MBG.
RA, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan di sekolah tersebut, mengatakan kejadian tersebut berlangsung satu kali, tepatnya di hari Jumat. Menu hari itu adalah sandwich berisi daging slice dan sayuran.
Setibanya menu makanan tersebut di sekolah, pihaknya melakukan prosedur yang sudah ditentukan, yakni guru diharuskan mencicipi makanan tersebut sebelum didistribusikan kepada para murid.
Lanjutnya, ada tiga orang guru lain yang mencicipi menu makanan tersebut. Namun, tak berselang lama, satu dari tiga guru lain tersebut merasakan mual.
"Pernah kejadian itu sepertinya daging dari sandwich-nya itu belum matang," kata RA saat ditemui Tribunnews.com, Senin (29/9/2025).
Masalah lain soal MBG adalah tidak seluruh menu makanannya enak, sehingga sering makanan tidak habis. Demikian ungkap guru sekolah negeri di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Kepada Tribunnews.com, D mengatakan dalam sepekan hanya 1-2 hari di mana menu MBG punya cita rasa sesuai lidah para siswa. Sisanya, zonk alias tidak sesuai harapan.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.