Evaluasi Kebakaran di Tamansari, Wakil Ketua DPRD DKI Soroti Penanganan dan Pencegahan Si Jago Merah

Ima Mahdiah, meninjau langsung lokasi kebakaran yang melanda wilayah RW 005 dan RW 006, Kelurahan Tangki, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.

|
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah mendampingi Gubernur Pramono Anung saat meninjau langsung lokasi kebakaran yang melanda wilayah RW 005 dan RW 006, Kelurahan Tangki, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA). 

Tak hanya itu, ia juga menegaskan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk membantu penyintas kebakaran dalam mengurus dokumen, seperti surat tanah yang ludes terbakar.

Pasalnya, mayoritas warga memiliki surat resmi, seperti Hak Guna Bangunan (HGB) maupun Sertifikat Hak Milik (SHM) yang didaftarkan melalui program Prona pada 2018 silam.

“Semua surat ini kan Pemerintah Jakarta pasti punya filenya, karena ini program Prona dulu, baik itu HGB maupun SHM-nya,” kata dia.

“Pasti nanti saya minta untuk mereka didampingi untuk surat menyuratnya. Ada semua pasti,” tambahnya menjelaskan.

Disenggol PSI

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kevin Wu menyoroti program “1 RT 1 APAR” saat meninjau lokasi kebakaran di Gang Langgar, Kelurahan Tangki, Tamansari, Jakarta Barat, Senin (29/9/2025).

“Dalam kasus ini, kembali saya ingin bertanya mengenai kelanjutan program 1 RT 1 APAR yang pernah digadang-gadang oleh Mas Pram. 

Saya heran mengapa di hampir semua kebakaran yang terjadi belakangan ini, program tersebut seperti tidak terdengar lagi keberadaannya," ujar Kevin kepada wartawan.

Ia meminta Pemprov DKI untuk serius menjalankan program 1 RT 1 APAR karena kebakaran terus menjadi momok bagi warga Jakarta.

Menurutnya, kebakaran berulang di wilayah padat penduduk seperti Gang Langgar harus diselidiki penyebabnya agar kejadian serupa bisa dicegah.

“Tentu harus ada penyelidikan terhadap faktor-faktor penyebabnya, supaya ini bisa menjadi pelajaran dan kita dapat melakukan perbaikan lagi ke depannya, bukan mencari kambing hitam,” jelasnya.

Dalam kebakaran di wilayah Tangki ini, Kevin menyoroti terjadinya kobaran api yang berulangkali, kendati api sudah sempat dipadamkan sebelumnya. 

Hal itu disinyalir terjadi karena minimnya ketersediaan air di sekitar lokasi kebakaran, sehingga pihak damkar kesulitan untuk memadamkan apinya. 

“Kami juga mendapat laporan kalau api ini sudah sempat padam, lalu kembali menyala, lalu padam, kembali menyala lagi, ini terjadi berkali-kali. 

Tentu, kita harus tahu ini penyebabnya apa. Informasi kedua yang saya terima adalah terkait dengan kekurangan pasokan air,” tuturnya.

Berita Update

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved