Kronologi Ancaman Teror Bom di Sekolah Internasional Kelapa Gading, Penjinak Bom Langsung Dikerahkan
Sekolah internasional North Jakarta International School (NJIS) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, menerima ancaman teror bom.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - Sekolah internasional North Jakarta International School (NJIS) di Kelapa Gading, Jakarta Utara, menerima ancaman teror bom.
Teror bom itu dikirimkan orang tak dikenal (OTK) melalui pesan singkat ke pihak sekolah.
Dalam pesan singkat, pelaku meminta uang tebusan kepada pihak sekolah seraya mengancam akan meledakkan bom jika uang itu tak segera dikirim.
Ancaman ini dikirimkan pelaku ke nomor marketing NJIS sekitar pukul 5.09 WIB, Selasa (7/10/2025) pagi.
Pesan dikirimkan oleh pelaku menggunakan nomor dengan kode telepon internasional Nigeria yang diawali +234.
Adapun isi pesan ancamannya yakni pelaku meminta uang tebusan senilai 30.000 dolar AS agar dikirimkan ke alamat Bitcoin tertentu dan jika tidak, bom akan diledakkan.
Teror bom itu kemudian dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Utara.
Polres Metro Jakarta Utara kemudian berkoordinasi dengan tim penjinak bom dari Polda Metro Jaya yang pada Rabu (8/10/2025) langsung melakukan sterilisasi dan penyisiran di sekolah itu.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz mengatakan, hasil penyisiran tidak ditemukan benda mencurigakan apapun di sekolah internasional itu.
"Rabu pagi sudah dilaksanakan sterilisasi dan nihil, tidak ada ditemukan bom," ucap Erick dikutip Kamis (9/10/2025).
Erick lantas meminta pihak sekolah hingga orangtua para pelajar di NJIS untuk tidak larut dalam ketakutan dan kepanikan setelah adanya ancaman bom tersebut.
Ia memastikan, pihak kepolisian akan terus melakukan pengamanan dan penyelidikan untuk mengungkap pelaku yang mengirimkan pesan ancaman tersebut.
"Jadi, saya minta orangtua siswa ataupun sekolah tidak perlu panik, langkah selanjutnya, ada enam sekolah internasional yang ada di wilayah kami, akan kami lakukan pengamanan baik terbuka maupun tertutup, terbuka itu pakaian dinas, tertutup itu tidak pakaian dinas," ucap Erick.
"Untuk terkait siapakah pelakunya, ini kami sedang membentuk tim antara Polres Metro Jakarta Utara, Polres Tangerang, dan Direktorat Siber Polda Metro Jaya. Harapan kami agar bisa segera terungkap," pungkas Kapolres.
Bukan Cuma di Kelapa Gading
Dua sekolah di Tangerang Selatan mendadak geger usai menerima ancaman bom melalui pesan WhatsApp pada Selasa (7/10/2025) pagi.
Dua sekolah itu adalah Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dan Mentari Intercultural School di Bintaro, Tangerang Selatan.
Pesan teror yang menghebohkan itu langsung membuat aparat kepolisian bergerak cepat menyisir lokasi untuk memastikan keamanan.
Meski sempat menimbulkan kepanikan di kalangan guru dan orang tua, kegiatan belajar mengajar (KBM) di kedua sekolah tersebut tetap berjalan normal.
Pihak kepolisian sigap melakukan penyisiran hingga tak ditemukan bahan peledak atau benda mencurigakan di area sekolah.
Sebelumnya, sebanyak enam mobil Gegana dari Polda Metro Jaya sempat terpantau berada di area Mentari Intercultural School, Bintaro, Tangerang Selatan.
Kehadiran tim penjinak bom itu terkait laporan ancaman yang diterima pihak sekolah melalui pesan elektronik.
Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang mengatakan, pihak kepolisian pun melakukan penyelidikan dan mencari siapa di balik pengirim pesan teror bom tersebut.
"Kami melakukan langkah-langkah penyelidikan secara intensif, untuk mengungkap pelaku yang mengirimkan pesan teror bom ini," ujar Victor.
Pihak Polres Tangsel juga berkoordinasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Direktorat Siber Polda Metro Jaya untuk melakukan penyelidikan.
Ia mengatakan, pesan ancaman bom dikirim pada pagi hari dan siang hari.
"Pesan tersebut dikirimkan pada pagi hari, namun kemudian di Jakarta Nanyang School itu diketahui pada pagi hari. Untuk di Mentari Intercultural School itu diketahui pada siang hari," ujarnya.
Kini, pihak kepolisian melakukan pendalaman dan mengejar pengirim pesan.
"Jadi sementara kita dalami sementara kita melakukan langkah-langkah upaya penyelidikan dan adapun dengan kejadian ini kami menyampaikan kepada masyarakat, kami menghimbau juga tentunya kepada pihak sekolah kepada para guru, kepada para siswa bahwa kejadian ini tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar," pungkas Victor.
Berita Terkait
-
Baca juga: Tangsel Belum Tenang: Habis Teror Bom di Sekolah Kini Ada Ledakan Misterius Hancurkan Gedung
-
Baca juga: Bukan Cuma di Tangerang, Sekolah Internasional di Kelapa Gading Jakut Diancam Bom, Ini Tuntutannya
-
Baca juga: 3 FAKTA Geger Ancaman Bom di 2 Sekolah Tangsel: Bermula dari Teror Lewat WA, KBM Tak Terganggu
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
Kebakaran Bedeng di Kelapa Gading, Jakarta Utara: 14 Unit dan 70 Personel ke TKP |
![]() |
---|
Ini Kriteria Pemotor yang Diincar Mata Elang Gadungan di Kelapa Gading, Wanita dan Pelajar Waspada |
![]() |
---|
Bermodus Mata Elang Rampas Motor Warga di Jakut, Polsek Kelapa Gading Tangkap 3 Pelaku Penipuan |
![]() |
---|
Tiga Rumah di Kompleks Kodamar Kelapa Gading Kebakaran, 17 Unit Damkar Dikerahkan Padamkan Api |
![]() |
---|
Bawa Bom Molotov, Dua Pemuda Hendak Demo di Gedung DPR Ditangkap Polisi di Kelapa Gading |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.