Rela Bikin Pembeli Antre sampai Dua Hari, Ini Rahasia Resep di Balik Lopis Viral Jagakarsa

Dani selaku pemilik "Waroeng AA*ii" menceritakan resep lopis yang berbeda dari lainnya.

|
Elga Hikari Putra/Tribunjakarta.com
PROSES LOPIS - Proses pembuatan kue lopis di Jagakarsa, Jakarta Selatan yang viral di media sosial, Jumat (10/10/2025) TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Bikin para pembelinya rela antre sampai dua hari, penjual kue lopis viral di Jagakarsa, Jakarta Selatan menceritakan resep yang membuat kue buatannya itu berbeda dari yang lainnya.

Dani selaku pemilik "Waroeng AA*ii" yang berada di Jalan Sirsak, Jagakarsa, Jakarta mengatakan, yang paling terasa yakni mengenai ketan dan gula yang mereka gunakan.

Meski harga lopis yang dijualnya cukup murah yakni Rp 5.000 per 4 potong dan Rp 12.000 per lonjor, bahan yang digunakan Dani tak sembarangan.

"Kalau dari yang beli sih bilangnya kita kan asli ketannya. Maksudnya tuh murni bukannya pakai ketan muda. Jadi nggak ada campurannya.

Sama di gula, kita konsiten gulanya nggak kita ubah," kata Dani ditemui di tempatnya berjualan, Jumat (10/10.2025).

Kini, seusai usahanya viral di media sosial, Dani membuat 138 liter lopis per hari atau dua kali dari sebelumnya.

Di mana 138 liter ketan itu akan menghasilka 552 lonjor, di mana semuanya ludes sebelum pukul 08.00 pagi.

Tiap harinya, Dani sengaja membatasi jumlah pesanan hanya 350 lonjor, sementara 200 lonjor sisanya dijual langsung saat pagi hari bagi pelanggan yang datang.

LOPIS - Kue lopis yang viral di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2025). Lopis tersebut terjual ratusan hanya dalam sekejap.
LOPIS - Kue lopis yang viral di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2025). Lopis tersebut terjual ratusan hanya dalam sekejap. (Elga Hikari Putra/Tribunjakarta.com)

"Jadi kalau mau beli langsung ya antrenya dari Subuh. Kalau udah siangan ini khusus untuk yang udah pesan," kata
Dani.

Bahkan, saking viralnya, saat ini pembeli harus memesan dan menunggu selama dua hari karena panjangnya antrean.

"Memang yang beli alhamdulilah banyak banget. Mereka kebanyakan pada pesan dari WhatsApp tapi ada juga yang pesen langsung karena ga kebagian," ujarnya.

Semua proses produksi lopis itu dibuat di warung tempat Dani berjualan. Setiap hari, ia dibantu oleh sembilan orang dalam proses pembuatannya.

Tahap pertama yakni proses pengaronan ketan selama satu jam. Setelahnya, ketan itu dicampur dengan air dan garam.

"Setelah itu tunggu dulu setengah jam baru proses pembuatan. Nah kalau sudah proses pembuatan. Kita rebus selama 3 jam. Kalau kurang dari 3 jam resiko basi. Makanya kita rebusnya sampai 3 jam sampai tanak," kata Dani.

"Nah habis itu baru diangkat. Kita diemin semalam, besok pagi baru dijual," lanjutnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved