Konsultan Hukum Tersangka Pelecehan

Polisi Percepat Rampungkan Berkas Kasus Konsultan Hukum Lecehkan Anak di Kalibata

Polisi tengah menyusun berkas perkara kasus konsultan hukum berinisial HW (39) yang melecehkan anak di apartemen kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.

TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
PREDATOR SEKS - Konsultan hukum berinisial HW (39) yang ditangkap polisi setelah melecehkan anak di bawah umur saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2025). Polisi tengah menyusun berkas perkara kasus konsultan hukum berinisial HW (39) yang melecehkan anak di apartemen kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. 

"Tersangka memperlihatkan video-video terkait dengan kegiatan-kegiatan layaknya orang dewasa untuk menambah gairah daripada anak tersebut dan akhirnya terjadi persetubuhan dan pencabulan terhadap korban," ungkap Nicolas.

Kasus ini terbongkar setelah sejumlah tetangga korban curiga dengan aktivitas pelaku selama satu bulan terakhir.

Pelaku diketahui sering mengajak korban ke kamar apartemennya. Tetangga yang curiga lalu melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Setelahnya, polisi mulai melakukan penyelidikan hingga menemukan sejumlah bukti dan menangkap pelaku.

"Ada kecurigaan-kecurigaan warga di situ dan ada pihak keluarga tentunya melihat yang tidak beres. Akhirnya melapor ke kami dan kami melakukan penyelidikan, dan akhirnya terungkap dari alat bukti, barang bukti yang kita berhasil kumpulkan," ujar Kapolres.

Saat ini pelaku HW telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polres Metro Jakarta Selatan. HW terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Ciri-ciri Predator Seks

Menandai pedofil, jika mereka ada di sekitar kita, bukanlah perkara yang mudah. Karena tidak ada ciri sangat khusus yang membedakan mereka dengan orang lainnya. 

Umumnya pedofil suka dekat dengan anak-anak. Tapi, tidak semua yang dekat dengan anak-anak pasti pedofil. Perlu diingat juga, tidak semua pedofil adalah pelaku kejahatan seksual. 

Meski tidak ada ciri khusus dari para pedofil ini, menurut yayasan nirlaba yang bergerak di bidang kesejahteraan anak Educate and Empower Kids, orangtua bisa mewaspadai seseorang yang menunjukkan ciri umum: 

  • Seorang predator seks, mungkin memberi perhatian khusus kepada anak dan membuat anak merasa istimewa. 

Mereka akan cenderung untuk mencoba untuk memenangkan kasih sayang anak dengan sering memberi hadiah. 

Contohnya,"Saya punya sekotak permen, yuk kita berbagi." Atau, kepada anak yang lebih tua, mungkin mereka akan mengatakan, "Kamu suka grup musik X? Saya punya tiket konsernya untuk kita. Itu juga band favorit saya." 

  • Mereka mungkin mengisolasi anak dengan melibatkannya dalam kegiatan yang menyenangkan yang mengharuskan mereka untuk menyendiri bersama-sama.
  • Mereka juga mungkin akan mencoba menyentuh anak di depan Anda, orangtuanya, supaya anak berpikir bahwa Anda tidak keberatan jika dia disentuh oleh Si Predator. 

Sentuhannya berupa sentuhan sederhana tepukan di pundak, atau meminta pelukan selamat tinggal. Mereka tidak akan memaksakan sebuah sentuhan untuk menghindari kecurigaan. 

  • Perlu diingat bahwa kontak fisik pertama antara predator dengan korban sering bersifat non-seksual yang dirancang untuk memengaruhi anak. 

Tujuannya, supaya anak nyaman dan bisa disentuh, sehingga jalan untuk melakukan aktivitas seksual menjadi lebih terbuka. 

  • Seorang predator mungkin juga akan mengambil keuntungan dari rasa ingin tahu alami anak tentang seks. 

Caranya, mereka akan mengatakan lelucon yang "jorok", atau mengajak anak bermain permainan yang mengarah ke aktivitas seks. 

  • Seorang predator, secara diam-diam, memerhatikan apa yang menjadi kesukaan anak supaya bisa memikat anak dengan menawarkan apa yang anak sukai.

Setelah anak terpikat, tidak menutup kemungkinan, mereka akan ditawari mencoba narkoba atau alkohol juga. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved