Ketua DPRD Dukung Sikap Pramono Tolak Kedatangan Atlet Israel ke Jakarta: Picu Kemarahan Warga
Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin dukung sikap Gubernur Pramono tolak kedatangan atlet Israel. Hal itu bisa memicu kemarahan warga.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, menegaskan penolakannya terhadap kehadiran atlet Israel dalam ajang World Artistic Gymnastics Championships 2025 yang akan digelar di Jakarta pada 19–25 Oktober mendatang.
Menurut politisi PKS itu, sikapnya sejalan dengan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang juga menolak partisipasi kontingen Israel di ibu kota.
“Saya menolak kehadiran atlet Israel di Jakarta. Ini sejalan dengan sikap Pak Gubernur, karena bangsa kita punya dasar kuat dalam Pembukaan UUD 1945, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,” ujar Khoirudin, Senin (13/10/2025).
Khoirudin menilai kehadiran atlet Israel berpotensi memicu kegaduhan di Jakarta.
Karena itu, ia mendorong agar pemerintah pusat dan pihak terkait membatalkan visa atlet asal Israel tersebut.
“Jika dipaksakan, kami khawatir Jakarta yang selama ini kondusif akan menjadi gaduh dan memicu kemarahan warga,” tegasnya.
Lebih lanjut, Khoirudin mengingatkan bahwa luka atas tragedi kemanusiaan di Gaza masih sangat membekas di hati rakyat Indonesia.
Ia menilai, menerima kehadiran atlet Israel di Jakarta sama saja dengan mengabaikan penderitaan rakyat Palestina.
“Dua tahun genosida di Gaza oleh Israel belum juga berhenti. Bahkan, relawan kemanusiaan Global Sumud Flotilla dari berbagai negara baru-baru ini juga ditangkap tentara Zionis. Kalau kita menerima kedatangan atlet mereka, sama saja kita setuju dengan genosida yang tidak berperikemanusiaan itu,” pungkasnya.
Dukungan Fraksi PDI
Sikap Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI sejalan dengan Gubernur Pramono Anung yang secara tegas menolak kedatangan atlet Israel ke Jakarta.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jakarta Pantas Nainggolan mengatakan, sikap tegas Gubernur Pramono sudah dipikirin secara matang.
"Kita meyakini bapak Gubernur mengeluarkan itu (tolak atlet Israel) sudah dengan pertimbangan-petimbangan dan kita mendukung," kata Pantas.
Walaupun, lanjut dia, wewenang menolak atau menyetujui kedatangan warga negara asing (WNA) ada di pemerintahan pusat.
Sikap penolakan yang diutarakan Gubernur Pramono Anung menurut Pantas, sebagai upaya menjaga Jakarta tetap kondusif.
Kedatangan atlet Israel ke Jakarta tentu akan mendapat reaksi keras dari publik, hal ini yang coba dihindarkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.