Viral di Media Sosial

Menkeu Purbaya Terciduk Tak Diajak Ngobrol saat Sidang Kabinet, Gerak-gerik Luhut Padjaitan Disorot

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa hadir dalam sidang Kabinet Merah Putih. Benarkah dicuekin Luhut dan menteri lainnya?

Tangkapan layar Instagram
HADIR SAAT SIDANG - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa hadir dalam sidang Kabinet Merah Putih, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin (20/10/2025). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa hadir dalam sidang Kabinet Merah Putih, di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin (20/10/2025).

Dalam sidang tersebut seluruh menteri hadir.

Di video yang viral di media sosial terlihat di sisi kanan Purbaya duduk Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani.

Lalu di sisi kiri Purbaya hanya ada bangku kosong, dan papan nama bertuliskan Seskab.

Di samping bangku kosong tersebut, tampak diduduki oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.

Di saat menteri lain tampak mengobrol satu sama lain, Purbaya hanya diam saja.

Tampak tak ada menteri yang mengajaknya berbicara.

Rosan Roeslani yang duduk tepat di sisi kanan Purbaya fokus berbincang dengan Menteri Sosial, Saifullah Yusuf.

Sementara Luhut Binsar Padjaitan juga bersikap serupa, ia serius mengobrol dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Purbaya yang terkesan 'dicueki' oleh rekan-rekannya sesama menteri lantas menjadi perbincangan netizen.

Mereka beramai-ramai memberikan dukungan kepada Purbaya.

"Gak papa.. pak purbaya dicintai oleh rakyat"

"Ketika pak Pur di jauhi banyak orang , brti Beliau kerjanya sudah benar .. orang benar selalu berjalan sendirian. pak Pur , nitijen bersama anda"

"Orang Benar selalu banyak musuh kok pak. semangat pak Purbaya"

Lalu ada juga netizen yang menyoroti gerak-gerik Luhut Binsar Padjaitan.

"Opung ngambek utang nya ga di bayarin"

"G penting diajak ngobrol Luhut dan Mentri lainnya pak,yg penting ttp d jln yg bnr maka rakyat yg akan selalu ajak bicara setiap BPK ketemu dengan rakyat dmnpun"

Beberapa waktu belakangan, Purbaya dan Luhut memang nampak saling silang pendapat tentang proyek Kereta Cepat (whoosh) dan Family Office.

Purbaya ogah menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendirian family office di Indonesia. 

Rencana pendirian family office itu sebelumnya merupakan usulan Luhut Binsar Pandjaitan.

Lalu, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang diberi nama Whoosh beban utangnya mencapai Rp 116 triliun. 

Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebagai superholding BUMN, disebut tengah mencari cara meringankan pembiayaan proyek tersebut, termasuk kemungkinan meminta dukungan dari APBN.

Namun, Purbaya Yudhi Sadewa menolak wacana itu. 

Ia menilai, utang proyek KCIC bukan tanggung jawab pemerintah, melainkan sepenuhnya menjadi urusan BUMN yang terlibat di dalamnya. 

Purbaya menilai penyelesaian utang kereta cepat dapat dilakukan oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

Sebab, Danantara sendiri sudah mengambil sekitar Rp 80 triliun penerimaan dividen BUMN.

Purbaya Sebut Baik-baik Saja

Purbaya menegaskan hubungannya dengan Luhut Binsar Pandjaitan baik-baik saja. 

"Baik hubungan saya sama dia, nggak ada masalah," ujar Purbaya.

Bukan dicuekin atau tak saling sapa, Purbaya menjelaskan kursinya sedikit jauh dari Luhut.

"Kan jauh, beda berapa kursi, masa saya 'Pak Luhut, Pak Luhut,' gitu," tutur Purbaya.

BERITA TERKAIT

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved