Kasus Puding Misterius Diduga Bikin Puluhan Siswa SD Keracunan MBG, Pemkot Jakbar Angkat Bicara
Pemkot Jakarta Barat menanggapi dugaan kasus keracunan makanan yang menimpa sejumlah siswa SDN 01 Meruya Selatan.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN - Pemkot Jakarta Barat melalui Kasudin Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM), Iqbal Idham Ramid menanggapi dugaan kasus keracunan makanan yang menimpa sejumlah siswa SDN 01 Meruya Selatan.
Di mana insiden tersebut diduga berasal dari puding buatan UMKM yang memasok menu untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Iqbal menegaskan, pihaknya masih akan melakukan pengecekan terkait keterlibatan UMKM dalam penyediaan menu MBG tersebut.
“Sebenarnya kalau terkait dengan MBG, kita harus cek dulu ya. Karena memang kalau terkait dengan UMKM ini, apakah sudah terkurasi atau tidak. Kami kan punya banyak binaan-binaan yang sebenarnya sudah terkurasi,” ujar Iqbal ditemui di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa (4/11/2025).
Menurutnya, UMKM binaan Sudin PPKUKM Jakarta Barat umumnya telah memenuhi berbagai standar kelayakan dan memiliki sertifikasi resmi.
“Kami memiliki binaan yang sudah memiliki sertifikasi halal, MD, dan lain-lain. Harusnya kalau memang yang sudah rekomendasi dari Sudin PPKUKM, itu bisa lebih verified ya," katanya.
"Tapi nanti mungkin kita bisa cek kembali UMKM-nya seperti apa yang dipakai oleh MBG,” paparnya.
Iqbal berharap kejadian seperti dugaan keracunan di SDN 01 Meruya Selatan tidak terulang kembali.
Ia juga menyebutkan, selama ini belum ada mekanisme khusus dari Sudin PPKUKM untuk merekomendasikan UMKM ke pihak penyelenggara MBG.
“Sejauh ini belum, ya. Mungkin kalau SPPG-nya reach out ke kami, minta rekomendasi, kami bisa kasih daftar binaan.
Tapi sejauh ini mereka biasanya punya referensi sendiri,” jelasnya.
Meski demikian, Iqbal menilai keterlibatan UMKM dalam program MBG merupakan langkah positif karena bisa membantu meningkatkan pemberdayaan ekonomi lokal.
“Kalau terkait pemberdayaan UMKM dalam MBG ya sangat positif. Karena MBG ini berbicara soal jumlah dan porsi yang sangat banyak setiap harinya.
Jadi ketika UMKM dilibatkan, kami sangat senang bisa mendukung program prioritas pemerintah,” paparnya.
Penjelasan SPPG
Sebelumnya, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meruya Selatan, Satria Jayaputra mengatakan, puding yang menjadi bagian dari menu MBG tidak dibuat langsung oleh dapur SPPG, melainkan diproduksi oleh pihak UMKM mitra.
“Kalau puding memang kami pakai orang kedua, jadi dibuat oleh UMKM,” ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa SPPG memang diperbolehkan melibatkan UMKM asalkan mereka sudah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan bersertifikasi halal.
Menurutnya, keputusan mengganti susu dengan puding sebagai menu tambahan juga diambil karena stok susu di Jakarta saat itu habis.
“Awalnya mau pakai susu, tapi stoknya habis, jadi diganti puding,” ujar Satria.
Bau Gosong
Meski saat ini hasil laboratorium belum keluar, dugaan sementara makanan yang menyebabkan keracunan yakni berasal dari puding atau mie yang menjadi menu saat hari kejadian pada Rabu (29/10/2025) atau di hari ketiga sekolah tersebut mendapatkan program MBG.
Satria mengatakan, memang ada seorang siswa melapor bahwa tercium aroma tidak sedap dari puding yang dibagikan.
“Ada satu anak yang bilang baunya kayak asap rokok. Tapi setelah saya cium, ternyata memang ada aroma gosong dari puding itu,” jelasnya.
Sudah Dicoba Sebelum Dikirim
Satria menegaskan, sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah, pihaknya telah mencicipi sampel makanan tersebut sebagai bagian dari uji organoleptik.
“Itu pasti kami coba dulu. Bahkan pagi itu Pak Lurah juga datang dan ikut mencoba pudingnya.
Saat kami coba, tidak ada bau aneh atau tanda-tanda rusak,” katanya.
Ia menduga, ada sebagian adonan puding yang gosong saat proses pengolahan, sehingga memunculkan aroma berbeda pada beberapa kemasan.
"Mungkin ada beberapa dari puding tersebut yang diolahnya itu lebih tepatnya kayak gosong lah jadi ada beberapa yang pudingnya ini yang gosong seperti itu sih," kata dia.
20 Siswa Keracunan
Total ada 20 siswa SDN 01 Meruya Selatan yang keracunan pada Rabu (29/10/2025) atau di hari ketiga sekolah tersebut mendapatkan program MBG.
Sebagian dari mereka ada yang harus dilarikan ke RSUD Kembangan. Beruntung para siswa tak sampai dirawat dan diperbolehkan pulang usai mendapatkan tindakan dokter.
Berita Terkait
- Baca juga: Diduga Bikin Puluhan Siswa SD di Meruya Keracunan MBG, SPPG Akui Puding yang Dikonsumsi Buatan UMKM
- Baca juga: Temuan Stok Nampan MBG Diduga Ilegal di Ruko Ancol, Label Made in China Diubah Made in Indonesia
- Baca juga: Cek TKP, Polisi Selidiki Unsur Pidana Penyimpanan Alat Dapur MBG Diduga Ilegal dalam Ruko di Ancol
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Kasudin-PPKUKM-Iqbal-Idham-Ramid.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.