Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Tak Hanya Siswa, Guru dan Penjaga Kantin Juga Terluka

Menurut keterangan P, salah satu siswa SMAN 72,  ada pula dua guru dan seorang penjaga kantin yang turut menjadi korban.

TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA
GAS MELEDAK - Rumah di Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat luluh lantak usai terjadi ledakan tabung LPG 12 kilogram, Rabu (15/10/2025). 

TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - Korban ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta tak hanya para siswa.

Menurut keterangan P, salah satu siswa SMAN 72,  ada pula dua guru dan seorang penjaga kantin yang turut menjadi korban.

“Ledakan kedua itu di kantin, jaraknya cuma beberapa meter. Ada penjaga kantin juga yang kena," kata P ditemui di sekitar lokasi kejadian, Jumat (7/11/2025).

Disampaikan P, peristiwa itu terjadi saat para siswa dan guru sedang bersiap melaksanakan salat Jumat. 

Ledakan pertama terdengar dari area masjid sekolah, disusul ledakan kedua di kantin yang jaraknya hanya beberapa meter dari lokasi awal.

Kemudian, ada ledakan ketiga yang terjadi di area yang biasa digunakan untuk siswa berkumpul.

P, menuturkan para korban masih dalam kondisi sadar saat dievakuasi.

“Mayoritas masih sadar, tapi banyak yang telinganya sakit karena suara ledakan. Ada juga yang kena luka bakar,” ujarnya.

Menurut P, korban terbanyak berasal dari kalangan siswa laki-laki yang berada di masjid saat ledakan pertama terjadi.

“Yang korban laki-laki karena lagi pada jumatan. Korban paling banyak di masjid karena itu ledakan pertama,” tambahnya.

Sebelum ambulans datang, para korban dievakuasi menggunakan kendaraan para guru dan bantuan mobil dari Kelurahan Kelapa Gading Barat yang lokasinya tepat di samping sekolah.

"Awalnya dibawa balai kesehatan TNI AL yang di dekat sekolah tapi karena enggak nampung akhirnya dibawa ke rumah sakit lain," paparnya.

54 Korban

Berdasarkan data kepolisian, tercatat ada sebanyak 54 orang yang menjadi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta.

Dari 54 korban ledakan tersebut, 21 orang di antaranya telah diperbolehkan pulang setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Islam (RSI) Cempaka Putih dan RS Yarsi, Jakarta Pusat.

"Dari 54 siswa, tinggal 33. 21 sudah pulang dalam kondisi Alhamdulillah sudah baik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, Jumat malam.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved