Bukan Program Pemerintah, Dua SD di Jakbar Dapat 'MBG Swasta', Siswa Tukar Kupon Gratis di Kantin
Siswa SD dari dua sekolah negeri di Tambora, Jakarta Barat bisa makan gratis di kantin lewat Makan Bahagia Gratis (MBG), Rabu (5/11/2025).
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Siswa SD dari dua sekolah negeri di Tambora, Jakarta Barat tiap harinya bisa makan gratis di kantin bermodalkan kupon dari program MBG.
Namun, MBG yang mereka nikmati bukanlah Makan Bergizi Gratis yang merupakan program dari pemerintah.
Melainkan Makan Bahagia Gratis (MBG) sebuah kegiatan yang diinisiasi oleh pengusaha Jusuf Hamka bersama sejumlah relawan dari Matahari Pagi Indonesia.
Libatkan Donatur
Kepala Sekolah SDN Tambora 01, Harisa Mayati, menjelaskan dipilihnya sekolah ini karena mayoritas donatur merupakan alumni.
"Jadi selain Pak Yusuf Hamka selaku donator utama, ada juga anggota Vihara dekat sini dan para alumni makanya yang dipilih sekolah sini.
Kebetulan di sini memang belum ada program MBG yang dari pemerintah," kata Harisa saat ditemui di sekolah, Rabu (5/11/2025).
Harisa menjelaskan, awalnya donatur kegiatan ini hanya sembilan orang.
Tetapi sekarang setelah program ini berjalan sejak Agustus 2025, sudah ada 58 donatur.
Adapun pelaksanaannya yakni bergantian tiap satu bulan sekali antara siswa SDN Tambora 01 dan 03.
“Dulu Pak Yusuf Hamka yang menutup kekurangan. Sekarang banyak masyarakat ikut menyumbang, ada yang menanggung 40 anak, ada yang 10 anak, bahkan lima anak,” jelasnya.
Sistem Kupon dan Tempat Makan Sendiri
Berbeda dengan MBG dari pemerintah, di mana siswa diberikan makanan buatan SPPG, di program makan bahagia gratis, setiap siswa tiap harinya mendapat kupon senilai Rp5.000 per hari dan ditukarman di kantin sekolah.
“Anak-anak membawa tempat makan dari rumah. Saat jam istirahat, mereka menukarkan kupon dan wadahnya diisi makanan oleh penjual kantin,” kata Harisa.
Dikatakannya, langkah ini bukan hanya memudahkan distribusi makanan, tapi juga mengajarkan disiplin dan pengurangan sampah plastik di lingkungan sekolah.
Libatkan 9 Kantin
Harisa menjelaskan, pelaksanaan MBG menggandeng sembilan kantin sekolah.
Di mana para pedagang kantin itu sudah menyepakati tiap harinya maksimal menukar 31 kupon MBG.
Hal itu agar para pedagang mendapatkan uang yang sama tiap harinya dari program tersebut.
"Setiap hari dari pihak panitia itu mentransfer langsung ke koordinator pedagang. Kami pihak sekolah hanya selaku fasilisator saja," kata Harisa.
Menu Bervariasi
Adapun menu yang disajikan di kantin bervariasi, mulai dari soto, nasi goreng, nasi chicken, nasi kuning, nasi uduk, batagor, hingga sandwich isi daging dan sayur.
Semua makanan dimasak pagi hari agar tetap fresh dan disukai anak-anak.
Untuk memastikan keamanan pangan, setiap kantin telah dibina oleh Puskesmas dan menempelkan hasil uji gizi di area dagang masing-masing.
“Nilai gizinya sudah diukur dan diverifikasi oleh Puskesmas. Jadi aman dikonsumsi anak-anak,” tambah Harisa.
Sampai Dapat MBG
Harisa menambahkan, program Makan Bahagia Gratis ini akan berakhir jika sekolah tersebut telah mendapatkan MBG dari pemerintah.
"Nanti kalau di sini sudah ada MBG yang program pemerintah, maka program Makan Bahagia Gratis ini akan pindah ke sekolah lain yang belum dapat," tuturnya.
Berita Terkait
- Baca juga: Kasus Puding Misterius Diduga Bikin Puluhan Siswa SD Keracunan MBG, Pemkot Jakbar Angkat Bicara
- Baca juga: Diduga Bikin Puluhan Siswa SD di Meruya Keracunan MBG, SPPG Akui Puding yang Dikonsumsi Buatan UMKM
- Baca juga: Temuan Stok Nampan MBG Diduga Ilegal di Ruko Ancol, Label Made in China Diubah Made in Indonesia
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/MAKAN-BAHAGIA-GRATIS-Kepala-Sekolah-SDN-Tambora-01-Harisa-Mayati.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.