RS Polri Tak Temukan Penganiayaan Pada Kerangka di Kwitang, Reno dan Farhan Tewas Luka Bakar Berat
RS Polri tak mendapati tanda penganiayaan pada kerangka Farhan dan Reno yang ditemukan di gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (7/11/2025).
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur tak mendapati tanda penganiayaan pada kerangka yang ditemukan di gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat.
Kedua kerangka tersebut yakni Reno Syahputro Dewo (24) dan Muhammad Farhan Hamid (23) yang sebelumnya dilaporkan hilang saat demo berujung ricuh pada akhir Agustus 2025 lalu.
Karo Labdokkes Pusdokkes Polri Brigjen Sumy Hastry Purwanti mengatakan dari hasil pemeriksaan forensik terhadap kedua kerangka kedua korban meninggal dunia akibat luka bakar berat.
"Kerangka pertama itu memang ada beberapa tulang, tengkorak, tulang panjang dan tulang panggul. Memang di situ tidak ada kekerasan tumpul," kata Hastry, Jumat (7/11/2025).
Dari hasil pemeriksaan tersebut tidak ditemukan adanya luka pada bagian tulang yang menunjukkan bahwa korban terjatuh, dan pemeriksaan organ dalam menunjukkan adanya luka bakar.
Kemudian kerangka lainnya dari hasil pemeriksaan ditemukan dalam kondisi tidak utuh, hanya beberapa tulang dan sisa organ dalam sehingga pemeriksaan tidak bisa dilakukan secara utuh.
"Sehingga kami juga tidak bisa nanti menulis sebab kematian (dalam Visum et Repertum) secara jelas karena hanya sisa-sisa organ dalam yang terbakar. Itu jawaban dari saya," ujar Hastry.
Tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati hanya memastikan bahwa secara medis kedua kerangka yang ditemukan pada gedung ACC Kwitang benar merupakan Reno dan Farhan.
Identitas keduanya dipastikan berdasarkan hasilkan pencocokan data medis berupa data gigi dan DNA dari keluarga, dan postmortem berupa DNA diambil bagian tulang korban.
Respons Keluarga
Kakak kandung Farhan, Muhammad Irfan Zidny (31) mengatakan, keluarga bakal menerima apapun hasil dari tes DNA tersebut.
"Keluarga sendiri mempersiapkan informasi jelasnya dari polisi, bagaimana pun hasilnya kita menerima hasilnya," ucap Irfan saat ditemui di kediamannya di Koja, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025).
Irfan mengatakan, Farhan hilang sejak tanggal 29 Agustus.
Saat itu, adik bontotnya itu pamit ke keluarga hendak melaksanakan salat Jumat di Masjid Istiqlal dan berlanjut mengunjungi pemakaman Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas terlindas kendaraan taktis Brimob Polda Metro Jaya pada 28 Agustus.
Sehari berselang, keluarga tak menerima kabar apapun dari Farhan, sehingga akhirnya pencarian pun dilakukan.
"Kita tunggu 1 x 24 jam pun nggak ada kabar. Dan kita langsung berusaha menghubungi KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) untuk meminta bantuan," ucap Irfan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/FARHAN-RENO.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.