Kepala Cabang Bank BUMN Dibunuh
Tak Hanya Dua, Ada 3 Oknum TNI Terlibat Penculikan hingga Berujung Tewasnya Kacab Bank BUMN
Oknum anggota TNI terlibat kasus penculikan kepala cabang (kacab) bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta bukan cuma dua orang.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Oknum anggota TNI yang terlibat kasus penculikan berujung maut terhadap kepala cabang (kacab) bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta bukan cuma dua orang.
Dalam rekonstruksi yang digelar di Polda Metro Jaya, Senin (17/11/2025), ada tiga tersangka dari oknum TNI yang dihadirkan.
Dua di antaranya adalah Kopda Feri Harianto dan Serka Frengky Yaru. Sedangkan satu oknum TNI lainnya yakni berinisial Serka MN.
"Dalam perkembangan penyidikan yang dilakukan oleh Polisi Militer, saat ini tiga oknum prajurit TNI telah ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus tersebut. Adapun inisial ketiganya yaitu Serka MN, Kopda FH, dan Serka FY," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Kolonel Inf Donny Pramono, Selasa (18/11/2025).
Donny menjelaskan, setiap pelanggaran hukum akan diproses secara tegas sesuai ketentuan yang berlaku.
"Dan kami berkomitmen untuk menangani kasus ini secara profesional dan transparan," ujar Kadispenad.
Adapun kasus ini bermula saat tersangka berinisial C alias Ken bertemu dengan pengusaha Dwi Hartono alias DH.
Ketika itu, Ken mengutarakan niatnya untuk memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampung.
"Sehingga dalam rencana ini, C alias Ken sudah menyiapkan tim IT," kata Brigjen Wira Satya Triputra yang saat itu menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Selasa (16/9/2025).
Ken menyadari bahwa diperlukan persetujuan dari kacab bank untuk memuluskan aksinya. Ken mengaku sudah berupaya mendekati sejumlah kacab bank, namun upayanya tak pernah berhasil.
Ken, Dwi Hartono, dan tersangka lainnya berinisial AAM lalu menggelar pertemuan untuk membahas rencana jahatnya pada 31 Juli 2025.
"Pada tanggal 12 Agustus 2025, C alias K bersama dengan DH berkomunikasi melalui WhatsApp dan di dalam komunikasi tersebut, mereka memutuskan untuk memilih opsi satu, yaitu melakukan pemaksaan dengan kekerasan ataupun ancaman kekerasan. Setelah itu, korban dilepaskan," ujar Dirreskrimum.
Empat hari berselang, Dwi Hartono mengajak tersangka JP untuk bertemu di wilayah Cibubur. Saat itu, Dwi Hartono meminta JP mencari preman untuk menculik korban.
Dwi menindaklanjuti permintaan Ken dengan mendatangi rumah oknum anggota TNI berinisial Serka N. Setelahnya, Serka N menghubungi Kopda F dan meminta dicarikan tim penculik.
"Kemudian saudara F menunjukan foto (korban) kepada tim saudara E lalu memberitahukan untuk menjemput paksa orang tersebut dan mengantarkannya kepada tim yg disiapkan oleh JP," ungkap Wira.
| Keluarga Yakin Ada Dugaan Pembunuhan Berencana Kacab Bank BUMN, Bukan Sekedar Diculik |
|
|---|
| Rekonstruksi Ungkap Detik-Detik Penculikan Kacab Bank BUMN, Korban Diseret dan Dibuang Tengah Malam |
|
|---|
| Kasus Bobol Rekening Dormant Rp204 M dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Terkuak Target Dwi Hartono-Ken |
|
|---|
| Keluarga Minta Polisi Tangkap Pemberi Data Rekening Dormant ke Otak Penculik Kacab Bank BUMN |
|
|---|
| Terkuak! Total Uang di Rekening Dormant yang Diincar Penculik Kacab Bank BUMN Capai 70 Miliar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/mip-rekon.jpg)