Komisi A DPRD DKI Desak BPBD Jadi Leading Agency Penguatan Kesiapsiagaan hingga Level RW dan Sekolah
Komisi A DPRD DKI mendesak BPBD DKI memperluas pendekatan hingga ke sekolah terkait kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Heri Kustanto menegaskan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta harus menjadi koordinator utama dalam meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana.
Sebagai infomasi, leading agency seperti lembaga termuka. Menurut Heri, penguatan ketangguhan warga terhadap ancaman bencana tidak boleh hanya bertumpu pada tingkat kota atau kecamatan.
Sehingga ia menilai BPBD harus memperluas pendekatan hingga level kelurahan, RW, bahkan sekolah-sekolah.
“Fungsi utama BPBD harus mencakup edukasi, pembinaan kader lokal, fasilitasi simulasi, dan koordinasi antar-OPD dan instansi,” ujar Heri, Senin (24/11).
Pernyataan tersebut disampaikan usai kunjungan dan rapat kerja Komisi A bersama BPBD DKI.
Heri menjelaskan, desentralisasi pelatihan dan simulasi kebencanaan menjadi kunci memperluas jangkauan perlindungan masyarakat, terutama di wilayah-wilayah padat penduduk yang rentan.
Ia menambahkan, langkah desentralisasi bukan hanya konsep di atas kertas.
Sejumlah pelatihan kader kelurahan serta kegiatan sosialisasi kebencanaan di sekolah dinilai telah menjadi bukti nyata implementasinya.
Heri juga mendorong BPBD mempercepat pembentukan dan penguatan Kader Siaga Bencana di tingkat kelurahan dan RW.
Menurutnya, kader lokal perlu memiliki tugas yang jelas mulai dari evakuasi, komunikasi darurat, hingga pengelolaan posko awal sebelum bantuan berskala besar tiba.
Keberadaan kader terlatih, kata dia, akan sangat menentukan respons awal ketika bencana terjadi.
Masyarakat bisa mengambil langkah penyelamatan lebih cepat sebelum tim profesional hadir di lokasi.
“Contoh kegiatan serupa sudah dilakukan BPBD bersama mitra seperti pramuka dan organisasi pemuda. Namun Komisi A menilai pembinaan kader ini harus lebih terstruktur dan berkelanjutan,” tegas Heri.
Komisi A berharap penguatan kader lokal dan perluasan edukasi kebencanaan dapat memperkecil risiko korban serta meningkatkan ketangguhan masyarakat di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Simulasi-penanganan-bencana-diadakan-BPBD-DKI-Jakarta.jpg)