Pengamat Nilai Gempuran Ahmad Ali ke Partai Lain Bisa Jadi Bumerang, Ingatkan Soal Karakter Pemilih

Pengamat politik Adi Prayitno mengingatkan PSI atas sikap Ketua Hariannya, Ahmad Ali yang agresif menyerang partai lain.

Instagram @adiprayitno.official
ADI PRAYITNO - Pengamat politik Adi Prayitno mengingatkan PSI soal kemungkinan bumerang yang bisa didapat dari sikap agresif menyerang yang dilakukan Ketua Hariannya, Ahmad Ali. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Adi Prayitno mengingatkan PSI atas sikap Ketua Hariannya, Ahmad Ali yang agresif menyerang partai lain.

Menurutnya, pemilih Indonesia memiliki karakter yang antipati terhadap sosok yang keras dan cenderung berempati kepada pihak yang diserang.

Walaupun, secara kemungkinan, potensi adanya dampak positif selalu terbuka.

Terbaru, Ahmad Ali melancarkan kritik tajam kepada Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo bambang Yudhoyono (SBY).

Kritik Tajam

Mengutip Kompas.com, Ahmad Ali heran mengapa Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) diminta publik untuk menyudahi kegiatan politik, sementara ada yang sudah puluhan tahun masih saja menjabati ketua umum parpol.

Pembelakaan terhadap Jokowi disampaikan Ahmad Ali dengan mengutarakan kritik tajam terhdap dua mantan presiden lain.

 "Sialnya Pak Jokowi ini gini, dia dihina, dimaki-maki. Tapi ketika dia melawan, dia disuruh, 'Pak Jokowi harus jadi negarawan'. Terus ketika dia bicara politik, 'ya sudah waktunya beristirahat'. Loh, ada nenek-nenek yang sudah puluhan tahun jadi ketua partai," ujar Ali usai memberi arahan dalam Rakorwil PSI Se-Kepulauan Riau (Kepri) di Batam, Kepri, Sabtu (22/11/2025) malam.

Dia tidak menyebut nama nenek-nenek yang dia sindir sudah puluhan tahun menjadi ketua umum (ketum) parta dan tidak kunjung berhenti.

Selain itu, kata dia, ada juga seorang pria yang pernah menjadi Presiden, tetapi masih menjadi pimpinan partai hingga lebih dari 20 tahun.

"Ada Bapak Presiden yang sekarang sudah 20 tahun juga tidak disuruh berhenti. Apa sih takutnya Pak Jokowi ini?" sambungnya.

Megawati dan SBY

Menganalisis pernyataan Ahmad Ali, Adi Prayitno menegaskan, dua sosok yang dimaksud adalah Megawati dan SBY.

"Rasa-rasanya publik juga tahu siapakah nenek-nenek itu yang puluhan tahun jadi ketua umum partai dan siapa bapak-bapak itu yang 20 tahun yang lalu itu adalah pernah menjadi Presiden Republik Indonesia. Ya tentu pernyataan Ahmad Ali itu mengacu kepada dua mantan Presiden Republik Indonesia. Presiden sebelum Jokowi dan kemudian Presiden sebelumnya Pak Pak SBY, yaitu Megawati dan Pak SBY," kata Adi saat bicara di channel Youtubenya (@adiprayitnoofficial), tayang perdana, Senin (24/11/2025).

Bagi Adi, pernyataan Ahmad Ali tidak biasa di perpolitikan nasional, karena tak segan menyinggung tokoh politik besar dari partai lain.

"Itulah yang saya sebut betapa memang dalam banyak hal statement-statement politik Ahmad Ali sebagai Ketua Harian PSI dalam banyak hal ini beririsan tajam dengan kelompok politik yang lainnya, beririsan tajam dengan kekuatan-kekuatan partai politik yang lainnya," kata Adi.

Sosok Ahmad Ali menjadi pembeda. Menurut Adi, basis pernyataan keras Ahmad Ali adalah sikapnya yang menjadi pelindung utama Jokowi.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved