Keberadaan Uya Kuya Disorot Warganet, Muncul Minta Maaf Ungkap Video Tarian Rp3 Juta Sehari Hoaks
Keberadaan Uya Kuya Disorot Warganet, Muncul Minta Maaf Ungkap Video Tarian Rp3 Juta Sehari Hoaks
TRIBUNJAKARTA.COM - Surya Utama alias Uya Kuya jadi salah satu artis sekaligus anggota DPR RI yang ramai disorot buntut video viral aksi joget-joget di sidang tahunan MPR 2025 beberapa waktu lalu.
Beberapa hari terakhir saat aksi demonstrasi besar terjadi di Jakarta, keberadaan para anggota DPR RI pun termasuk Uya Kuya banyak dipertanyakan warganet.
Uya Kuya akhirnya muncul ke publik dan memberi penjelasan.
Ia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia terkait aksi joget-joget di Gedung DPR RI.
Lewat instastorynya, Uya menjelaskan bahwa tindakan joget-joget itu terjadi usai Presiden Prabowo Subianto barusaja memberikan pidato tahunan dalam sidang MPR 2025.
Ketika itu kata Uya, acara sidang telah ditutup.
Hingga kemudian acara hiburan berupa pertunjukan musik dari Mahasiswa Unhan ditampilkan sebagai penutup acara.
"Di sini saya akan bercerita yang sebenar-benarnya, bukan pembelaan diri tapi bercerita yang sebenar-benarnya,"
"Jadi saat itu, setelah pidato tahunan Presiden Indonesia, Pak Prabowo, acara ditutup. Di atas ada hiburan musik performance dari teman-temen Unhan. Mereka membawakan ensemble musik dan paduan suara lagu Maumere. Katanya mereka sudah latihan berminggu-minggu untuk acara tersebut," kata Uya Kuya.
"dan saat mereka membawakan lagu Maumere, kita atau saya ini dan beberapa teman lain bergoyang karena murni untuk menghargai dan mengapresiasi para pemain musik yang sedang bermain musik," bebernya.
Uya mengaku aksi joget-joget di Gedung DPR RI itu murni untuk menghargai para pemain musik yang tampil ketika penutupan acara.
Ia menyebut sama sekali tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun.
Ia pun meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia apabila aksi joget-joget itu sampai melukai hati.
"Saya sendiri atas nama pribadi kalau memang goyang-goyang atau joget-joget tersebut dianggap menyakiti, saya minta maaf. Tapi sekali lagi, saya tidak ada maksud sama sekali, apapun untuk menyakiti siapapun. Itu hanya murni menikmati dan mengapresiasi pemain musik yang bermain saat itu," kata Uya.
Lebih lanjut, Uya menegaskan bahwa dirinya tidak anti kritik.
Siapapun boleh memberikan kritikan apabila tindakannya dinilai kurang tepat.
Meski demikian, ia menegaskan agar siapapun tidak menyebarkan berita atau video-video hoaks yang semakin memancing amarah masyarakat.
Menurut Uya, saat ini ada banyak video hoaks tentang dirinya beredar di media sosial.
Diantaranya yakni video lama Uya Kuya yang terlihat menari-nari dengan narasi seolah-olah ia bergembira mendapat gaji Rp 3 juta sehari sebagai anggota dewan dan meledek masyarakat yang memberi kritikan.
Video itu bertuliskan 'Tarian Rp 3 juta sehari'.
"Ada video-video lama, joget-joget tahun 2021, 2022, 2023 yang kembali dimunculkan. Seolah ini adalah video baru dan dinarasikan seolah gue meledek, menantang netizen, menantang masyarakat,"
"Padahal tidak, ini video lama. Ini video pakai kalung zaman covid, anti virus, terus ini rambutnya beda, kacamata beda, bisa dilihat semua ada di TikTok," tegas Uya Kuya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.