Viral di Media Sosial

Cerita Doni Ojol yang Dibully Usai Fotonya Pakai Jas Beredar, Ungkap Obrolan dengan Gibran di Istana

Ojol InDriver, Doni Pratama (37) viral di media sosial setelah dirinya bertemu langsung dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Tangkapan layar di Instagram dan TikTok
CERITA DONI - Ojol InDriver, Doni Pratama (37) viral di media sosial setelah dirinya bertemu langsung dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana Wapres. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ojol InDriver, Doni Pratama (37) viral di media sosial setelah dirinya bertemu langsung dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana Wapres.

Kepada Kompas.com, Doni mengaku setelah pertemuan tersebut, dirinya mendapatkan banyak hujatan.

“Ada satu akun yang ngancam saya. Satu ya di sosial media saya, intinya dia ngancem, awas bakal gua cari lu, gua 'abisin',” ujar Doni, Jumat (5/9/2025).

Ancaman itu datang bersamaan dengan tudingan sejumlah warganet yang menyebut dirinya ojol gadungan.

Foto pribadinya mengenakan jas dan dasi pun ikut tersebar, membuat keluarganya ikut resah.

“Kalau keluarga sebenarnya lebih bertanya ya. Orangtua saya juga WA, foto saya pakai jas dan dasi, itu bener-bener foto saya, itu real foto saya, tapi itu diambil saat acara pesta atau kondangan,” jelas Doni.

Meski dihantam kabar miring, Doni mencoba meredam gejolak hati. Ia berusaha menarik sisi positif, lantaran banyak pula dukungan yang mengalir.

“Ya saya ambil hikmahnya, follower saya tambah banyak gitu, walaupun banyak yang menghujat juga. Tapi saya sayangkan, teman-teman netizen ini, akhirnya jadi saling adu argumen, ada yang pro, ada yang bela,” ungkapnya.

Namun, tekanan itu tak berhenti di dirinya.

Sang istri, anak, bahkan orang tuanya ikut merasakan beban.

“Keluarga saya, istri anak saya nge-drop, walaupun mungkin mereka tidak menunjukkan kesedihan atau apa, tapi dari segi kesehatan, ini ngedrop banget,” kata Doni.

Pukulan terberat justru datang dari lingkungan sekolah anaknya.

“Anak saya mungkin diem, awalnya nggak ini, tapi dia juga akhirnya bicara, bahwa teman-temannya bilang, ayah kamu ada di sini, ada gini, dan dia nggak bisa jawab apa-apa. Saya cuma khawatir ya, mentalnya gitu,” ucap Doni lirih.

Sehari-hari, Doni menggantungkan hidup dari jalanan Jakarta, menjadi driver ojol sejak 2020.

Ia juga mendirikan komunitas motor listrik Indrive Club. Di sela aktivitasnya, Doni sempat menjalankan warkop dan jualan online, meski kini harus ditutup sementara.

“Bisa dibilang full time, tapi saya juga punya sampingan lain begitu, yang tadi saya bilang, saya punya warkop, cuma untuk sementara ini saya tutup karena kondisi sekarang ini dan saya juga jualan online,” tuturnya.

Dari kisah Doni, tampak jelas, sorotan yang mendadak bisa membawa cahaya sekaligus bayang-bayang.

Ia tetap bertahan, meski keluarga ikut menanggung getir di balik popularitas yang tak pernah ia minta.

Obrolan Bertemu Gibran

Sejumlah perwakilan pengemudi ojek online (ojol) sempat bertemu dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Istana Wakil Presiden, Jakarta, pada Minggu (31/8/2025) lalu.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan pengemudi ojol itu menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Gibran.

Doni mengungkapkan bahwa pihaknya mendorong pemerintah memberikan perlindungan sosial bagi pengemudi ojol.

“Pak Wapres juga sempat menanyakan pada kami. Jadi apa kira-kira subsidi apa yang dibutuhkan (ojol), pemerintah memberikan kepada ojol," kata Doni.

"Salah satu dari kami mengutarakan, ibarat mengusulkan bahwa BPJS ketenagakerjaan. Jadi BPJS ketenagakerjaan atau BPJS buat ojol. Pak Wapres menerima aspirasi itu, dan kelihatannya positif,” tambah Doni.

Doni menambahkan, terdapat pula tuntutan agar profesi ojol mendapat kepastian legalitas agar pihak aplikator tidak bertindak semena-mena terhadap para mitra.

“Nah selain itu, kita juga menuntut legalitas. Legalitas payung hukum ojol, supaya teman-teman itu tenang, aplikasi itu tidak semena-mena lagi sama kami. Dalam arti kata program-program kayak Aceng (argo goceng) segala macam," jelas dia.

Saat bertemu Gibran, Doni sempat mengajukan pertanyaan soal proses hukum kasus Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang tewas usai dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).

la menanyakan keabsahan tujuh tersangka yang diumumkan kepolisian.

“Saya tanya sama Pak Wapres, 'Pak maaf, apakah memang benar tujuh tersangka itu yang terjadi (pelaku sebenarnya)?' karena kita warga, netizen meragukan kan tidak jelas, apakah benar atau tidak',” ujar Doni.

Menurut Doni, Gibran menegaskan bahwa proses hukum terhadap kasus meninggalnya Affan akan dilakukan secara transparan.

“Pak Wapres cuma menjawab intinya, 'ikuti saja, proses hukum akan dijalani secara transparan, tolong percaya dulu sama pemerintah,” kata dia.

Gibran juga mengingatkan para pengemudi ojol agar tidak terprovokasi dan tidak melakukan aksi anarkistis.

“Pak Wapres memerintah teman-teman ojol tidak turun ke jalan, supaya suasana kondusif, supaya teman-teman ojol tidak terprovokasi lagi,” kata Doni menirukan pesan Gibran.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved