Setelah Ramalan Reshuffle Terbukti, Kini Rocky Gerung Prediksi Jokowi Jadi Cawapres Gibran di 2029

Selain analisisnya yang tajam, pengamat politik Rocky Gerung juga terkenal dengan ramalannya yang teruji.

|
BPMI Setpres
Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka saat santap siang di rumah makan Ayam Goreng Kampung Mbah Karto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu, 28 Juli 2019. Kini, pengamat politik Rocky Gerung meramal Gibran akan maju menjadi capres pada 2029, dan Jokowi menjadi cawapresnya. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Selain analisisnya yang tajam, pengamat politik Rocky Gerung juga terkenal dengan ramalannya yang teruji.

Rocky meramal akan terjadi reshuffle atau perombakan kabinet setelah 17 Agustus 2025.

Saat itu ia mengungkap ramalannya di acara Rakyat Bersuara, INews, pada awal Agustus 2025.

Prediksi mantan dosen filsafat di Universitas Indonesia itupun terbukti.

Presiden Prabowo Subianto merombak kabinetnya pada awal dan pertengahan September 2025.

Terkini, dengan mencermati kondisi politik tanah air, Rocky kembali mengutarakan ramalannya.

Rocky memprediksi relawan pendukung Jokowi nantinya bisa saja bermetamorfosis menjadi kelompok baru yang mendukung duet ayah-anak Gibran Rakabuming Raka-Jokowi di Pilpres 2029. 

Ia pun memberikan nama Gibwi Mania yang merupakan singkatan dari Gibran-Jokowi Mania. 

"Saya mau jadi dukun yang nujum aja. Satu waktu kalian akan ganti namanya jadi Gibwi Mania. Gibran-Jokowi Mania. Kira-kira menjelang 2029, Gibran akan jadi presiden, Jokowi jadi wakil presiden," kata Rocky di hadapan 2 relawan Jokowi yaitu, Andi Azwan dan David Pajung di acara Rakyat Bersuara pada Selasa (24/9/2025). 

Prediksi sang pengamat yang kerap melontarkan kata dungu itu pun membuat pembawa acara, Aiman Witjaksana waswas. 

"Biasanya prediksi Bung Rocky bener terus nih. Saya khawatir juga nanti nih," kata Aiman. 

"Bukan benar terus, (tapi) tidak pernah salah," Rocky meluruskan diiringi gelak tawa hadirin. 

Prediksi tersebut, kata Rocky, terdengar tidak masuk akal. 

Akan tetapi, politik justru kerap menguji hal-hal yang di luar nalar. 

"Akan ada relawan itu (Gibwi Mania). Politic is the art of the possible, tapi yang ini impossible tuh. Kenapa? Masa Gibran jadi presiden, bapaknya jadi wapres. Politic is the art of attacking the impossible, saya puter dalilnya tuh, yang tidak mungkin itu yang akan terjadi, bukan yang mungkin. You bikin analisis tentang yang mungkin ngapain tuh," jelasnya. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved