Viral di Media Sosial
Penyebab 1.333 Siswa Keracunan MBG di Bandung Barat, 350 Ekor Ayam Dibeli Sabtu Baru Dimasak Rabu
Kasus keracunan MBG Bandung Barat mengundang perhatian besar setelah Badan Gizi Nasional (BGN) menemukan fakta mengejutkan dalam investigasi.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kasus keracunan MBG Bandung Barat mengundang perhatian besar setelah Badan Gizi Nasional (BGN) menemukan fakta mengejutkan dalam investigasi.
Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang, menegaskan bahwa peristiwa ini di luar nalar karena bahan baku ayam untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak segar.
Menurut Nanik, ayam yang dijadikan lauk dalam program MBG tersebut dibeli pada Sabtu, namun baru dimasak empat hari kemudian, tepatnya pada Rabu.
"Saya juga tidak mentoleransi bahan baku, bahan baku yang dipakai bila tidak fresh. Karena kejadian di Bandung ini sungguh di luar nalar," ujar Nanik di Gedung BGN, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).
Nanik menambahkan bahwa pola penyimpanan bahan baku tersebut tidak bisa dibenarkan.
"Bagaimana bahan baku dalam kondisi tidak fresh, ayam dibeli di hari Sabtu, baru dimasak di hari Rabu," katanya lagi.
Ia menjelaskan, jika hanya menyimpan dua ekor ayam di freezer rumah tangga mungkin tidak menjadi masalah.
Namun, kondisi berbeda terjadi di dapur MBG Bandung Barat karena jumlah ayam yang disimpan mencapai 350 ekor.
"Memang kalau di rumah ya enggak apa-apa itu dua ayam kita nyimpannya. Tapi, kalau 350 ayam, freezer mana yang kuat menyimpan? Jadi ada berbagai hal, kami sudah mengeluarkan tindakan-tindakan," ujar Nanik.
Jumlah Korban Keracunan Mencapai Ribuan
Data Dinas Kesehatan Bandung Barat mencatat jumlah korban keracunan MBG Bandung Barat terus bertambah.
Hingga Kamis (25/9/2025), total korban mencapai 1.333 orang dari tiga kejadian berbeda di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas.
Kasus pertama terjadi di klaster SPPG Cipari pada 22–23 September 2025 dengan 393 korban.
Kasus kedua menimpa 192 orang di Cihampelas, terdiri dari siswa SMKN 1 Cihampelas, MA Al Mukhtariyah, MTs Al Mukhtariyah, dan SDN 1 Cihampelas.
Kasus ketiga berasal dari dapur SPPG di Desa Neglasari, Citalem, dan Cijambu, Kecamatan Cipongkor, dengan 201 korban.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.