Viral di Media Sosial

Denny Darko Ramal Nasib Roy Suryo Cs soal Ijazah Jokowi-Gibran: Mereka Lagi Berakrobat, Berakhir Bui

Peramal Denny Darko menyoroti polemik seputar ijazah Presiden Jokowi hingga anaknya yang kini menjadi Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka.

|
Tangkapan Layar YouTube Denny Darko dan TribunJakarta/Annas Furqon Hakim
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Peramal, Denny Darko buka suara soal nasib Roy Suryo Cs yang berseteru dengan keluarga Solo terkait ijazah Jokowi-Gibran. (Tangkapan Layar YouTube Denny Darko dan TribunJakarta/Annas Furqon Hakim). 

"Kalaupun misalnya terbukti ijazah ini misalnya memang benar-benar palsu, dan insyaallah memang palsu, karena buktinya sudah mengarah ke sana, skripsinya juga palsu, tidak ada niat kami sedikitpun untuk memenjarakan atau mempidanakan orang yang punya ijazah, itu urusan hukum. Artinya kami tidak berpikir politik sama sekali," tegas Roy Suryo seperti dikutip dari Kompas TV, Senin (28/7/2025).

Ia juga membantah tudingan yang menyebut ada penyokong dana atau bohir di balik isu ijazah palsu Jokowi. Menurutnya, tudingan itu ngaco dan bohong.

"Tuduhan-tuduhan ini (disokong bohir) adalah bohong dan nol besar. Kami itu peneliti, kami itu scientist. Saya, Dokter Tifa, Doktor Rismon, (tuduhan) yang ngaco semacam ini, itu bukan sekali dua kali saya dengar ya," ujar Roy.

Melawan Narasi Negatif Ijazah

Sementara itu pengamat politik Trias Politika, Agung Baskoro menilai seruan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) untuk mendukung Prabowo-Gibran dua periode untuk melawan narasi negatif.

Narasi negatif itu banyak ditujukan kepada keluarga Jokowi termasuk putra sulungnya yang berstatus Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Keluarga Jokowi itu diserang persoalan ijazah palsu Jokowi, ijazah Gibran hingga isu pemakzulan Gibran.

Namun, Jokowi membalas pernyataan tersebut. Respon itu disampaikan Jokowi saat ditemui pada Jumat (26/9/2025).

Menurut Agung, seruan Jokowi ke relawan soal Prabowo-Gibran dua periode ini sebenarnya bersifat internal.

Namun ketika Jokowi mengungkap ke publik, maka seruan itu langsung mendapat banyak respons dari berbagai pihak.

"Ini seruan yang sebenarnya sifatnya internal. Cuman kita tahu bahwa viral kemudian menjadi eksternal gitu."

"Sehingga publik akhirnya mendapati sisi-sisi minor, ketimbang hal-hal positif dari balik seruan tersebut," kata Agung dalam Program 'On Focus' di kanal YouTube Tribunnews.com, Jumat (26/9/2025).

Agung merasa, seruang Prabowo-Gibran dua periode ini bertujuan untuk melawan narasi negatif yang banyak ditujukan kepada keluarga Jokowi, termasuk kepada Gibran.

Mulai dari narasi soal ijazah palsu Jokowi, ijazah Gibran, hingga isu pemakzulan Gibran.

"Tapi yang jelas begini, kita tahu bahwa berapa waktu terakhir keluarga Solo terus mendapat ya serangan bertubi-tubi secara negatif dari banyak pihak. Mulai soal kasus ijazah, pemakzulan, dan beberapa kasus hukum lainnya."

"Dan saya melihat ini sebagai counter narasi, dalam artian untuk mengimbangi ya arahan opini, narasi negatif yang selama ini sering mengemuka dalam panggung politik kita terkait keluarga Solo," terang Agung.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved