Viral di Media Sosial
Nama Baru Terseret Kasus Yai Mim vs Sahara, Pengakuan Eks Dosen UIN Bikin Kasus Makin Semrawut
Konflik yang terjadi antara mantan dosen UIN Malang, Muhammad Imam Muslimin alias Yai Mim, dengan tetangganya, Nurul Sahara, semakin memanas.
Yai Mim mengaku mengambil prinsip dari perang Majapahit.
Pasukan Majapahit selalu menyerang habis-habisan tanpa mengenal gencatan senjata.
Bahkan, Yai Mim telah menunjuk "Panglima Perangnya" bernama Agustian Anggi Siagian untuk menghadapi kasus hukum yang menimpanya.
Pemicu perang yang memanas itu, kata Yai Mim, laporan Sahara ke pihak berwajib.

Hal itu dinilai merupakan tanda bahwa Sahara yang menabuh genderang perang terlebih dahulu.
"Kalau saya kalah atau saya salah, saya siap masuk penjara alias, tapi kalau menang ya kudu diakui," lanjutnya.
Menurutnya, tidak ada kata damai ketika genderang perang sudah saling ditabuhkan.
Sebab, jika salah satu pihak mundur, justru berpotensi memicu konflik lanjutan antar pendukung mereka.
"Jadi, kalau sudah genderang perang ditabuh jangan ada yang mundur. Kenapa? Ya kalau saya yang mundur, akhirnya terjadi perang saudara, artinya apa? Saya ganti perang dengan pendukung saya. Demikian pula ibu Sahara, jangan mundur kalau sampeyan mundur, sampeyan akan diperangi oleh pendukung sampeyan," pungkasnya.
Berita Terkait:
- Baca juga: Ramai Penolakan Netizen, Yai Mim Justru Desak Denny Sumargo Upload Klarifikasi Sahara di Podcast-nya
- Baca juga: Wali Kota Malang Diminta Jadi Penonton, Yai Mim Lanjutkan Perang dengan Sahara
- Baca juga: Yai Mim Sambut Genderang Perang dari Sahara, Beri Pesan untuk Wali Kota Malang: Tak Ada Mediasi
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.