Ferdinand Hutahaean PDIP Hajar Menkeu Purbaya: Soal Pertamina Jangan Asal Bicara, Nir Informasi!
Ferdinand Hutahaen, melontarkan kritik pedas terhadap pernyataan Menkeu, Purbaya yang menuding Pertamina malas membangun kilang baru.
Penulis: Ferdinand Waskita Suryacahya | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
"Baru-baru ini, KPI juga telah berhasil mengoperasikan unit baru Saturated LPG Treater. Unit ini berfungsi membersihkan elpiji hasil proses kilang dari zat pengotor, terutama sulfur yang berbau dan bersifat korosif," kata Taufik.
Target proyek RDMP Balikpapan
Proyek RDMP Balikpapan diyakini memperkuat ketahanan energi nasional, sebab selain meningkatkan kapasitas pengolahan, kilang ini juga akan menghasilkan produk bahan bakar minyak berkualitas setara Euro 5.
Proyek ini memiliki target meningkatkan produk elpiji yang awalnya 48.000 ton per tahun menjadi sebesar 384.000 ton per tahun. Kenaikan sebesar 336.000 ton per tahun ini berpotensi menurunkan impor elpiji sekitar 4,9 persen.
"Proyek ini erat kaitannya dengan arah pembangunan nasional yang tertuang dalam Asta Cita, delapan program prioritas. Proyek akan berkontribusi langsung dalam memperkuat ketahanan ekonomi, melalui peningkatan kapasitas kilang dan kemandirian pasokan energi," ucap dia.
Unit utama lain yang juga direncanakan akan beroperasi di kuartal IV tahun ini adalah Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC). Baca juga: Meski Proyek IKN Melambat, BI Tegaskan Tak Berpengaruh Signifikan pada Balikpapan Taufik menjelaskan, unit RFCC yang menjadi prioritas utama dalam proyek RDMP Balikpapan akan mampu mengolah residu menjadi produk bernilai tinggi dengan kapasitas mencapai 90.000 barrel per hari.
"Nantinya, unit RFCC ini akan menambah produk hasil pengilangan yaitu gasoline, elpiji, dan bahan baku plastik propylene," imbuhnya.
Pada fase persiapan, di Agustus 2025 lalu, telah dilakukan pemasukan (loading) catalyst ke dalam penampung (hopper) yang menjadi tahap penting sebelum unit RFCC dijalankan untuk pertama kalinya (initial start up).
Proyek RDMP Balikpapan sendiri memiliki tiga tujuan utama, yaitu meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari semula 260.000 barrel per hari (kbpd) menjadi 360.000 barrel per hari.
Selain itu, meningkatkan kualitas produk dari standar setara Euro 2 menjadi standar Euro 5 yang lebih ramah lingkungan, serta meningkatkan kompleksitas kilang guna mendorong efisiensi operasional dan memperluas jangkauan produk. Kompleksitas kilang juga akan naik dari skala NCI (Nelson Complexity Index) 3,7 menjadi 8,0 yang mencerminkan kemampuan kilang mengolah minyak mentah dengan kualitas beragam menjadi produk bernilai tinggi.
Taufik menyebut proyek RDMP ini turut memicu pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru di sekitar lokasi yang mendorong aktivitas perdagangan, jasa, dan industri penunjang.
"Dampak positifnya terlihat dari penyerapan hingga 24.000 tenaga kerja pada puncak konstruksi. UMKM, warung-warung makan, laundry, kendaraan pengantaran, rumah kontrakan semuanya kebanjiran rezeki," ungkap dia.
Berita Terkait
- Baca juga: Pertamina Malas-malasan Ucapan Purbaya Dibalas Ferdinand Hutahaean: Kurangi Merasa Paling Jago
- Baca juga: SOSOK Nanik S Deyang Menangis Minta Maaf soal MBG, Pernah Jadi Komisaris Pertamina
- Baca juga: Sandiaga Uno Ingatkan Risiko PHK Karyawan SPBU Shell Imbas Kebijakan Satu Pintu BBM Pertamina
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
SOSOK Ferdinand Hutahaean Kritik Menkeu Purbaya dan Gubernur Bobby Nasution |
![]() |
---|
''Pertamina Malas-malasan'' Ucapan Purbaya Dibalas Ferdinand Hutahaean: Kurangi Merasa Paling Jago |
![]() |
---|
Siap Hitung Ulang APBD Jakarta 2026, Pramono Tunggu Menkeu Purbaya soal Pemangkasan DBH Rp 15 T |
![]() |
---|
''Saya Usut Kau'' Prabowo Sindir Menohok KDM, Gubernur Jakarta Kena Sentil Rakyat Bisa Marah |
![]() |
---|
Ferdinand Hutahaean Senggol Bobby Nasution: Minta Truk BL Ganti Plat BK Itu Kedunguan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.