Viral di Media Sosial

Purbaya Ungkap Harga Asli LPG 3 Kg hingga Pertalite, Bahlil Sebut Salah Baca Data: Butuh Penyesuaian

Purbaya Yudhi Sadewa baru-baru ini memaparkan berapa harga asli BBM, elpiji, listrik, dan pupuk tanpa subsidi. Bahlil sebut salah baca data!

|
Kompas.com
BAHLIL SEBUT PURBAYA SALAH DATA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa baru-baru ini memaparkan berapa harga asli BBM, elpiji, listrik, dan pupuk tanpa subsidi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebut salah data. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa baru-baru ini memaparkan berapa harga asli BBM, elpiji, listrik, dan pupuk tanpa subsidi.

Dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Purbaya menyebut, harga yang dibayar masyarakat selama ini jauh lebih murah

Hal itu karena pemerintah menanggung selisihnya melalui subsidi dan kompensasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Pemerintah menanggung selisih antara harga keekonomian dan harga yang dibayar masyarakat melalui pemberian subsidi dan kompensasi, baik energi maupun non-energi,” kata Purbaya, Selasa (30/9/2025) mengutip YouTube DPR RI.

Purbaya menegaskan, subsidi dan kompensasi adalah bentuk keberpihakan fiskal pemerintah kepada masyarakat.

“Ini adalah bentuk keberpihakan fiskal yang akan terus dievaluasi agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan,” tegasnya.

Purbaya menambahkan, realisasi subsidi dan kompensasi sangat dipengaruhi faktor eksternal, seperti fluktuasi harga minyak mentah Indonesia (ICP), pelemahan nilai tukar rupiah, dan peningkatan konsumsi barang-barang bersubsidi.

Lantas, berapa harga asli BBM, elpiji, listrik, dan pupuk tanpa subsidi?

Berikut rinciannya:

- BBM

  • Solar (per liter)

Harga asli: Rp 11.950

Harga di masyarakat: Rp 6.800

Ditanggung APBN: Rp 5.150

Penerima manfaat: > 4 juta kendaraan

  • Pertalite (per liter)

Harga asli: Rp 11.700

Harga di masyarakat: Rp 10.000

Ditanggung APBN: Rp 1.700

Penerima manfaat: > 157,4 juta kendaraan

  • Minyak tanah (per liter)

Harga asli: Rp 11.150

Harga di masyarakat: Rp 2.500

Ditanggung APBN: Rp 8.650

Penerima manfaat: 1,8 juta rumah tangga

- Elpiji

  • Tabung 3 kg

Harga asli: Rp 42.750

Harga di masyarakat: Rp 12.750

Ditanggung APBN: Rp 30.000

Penerima manfaat: 41,5 juta pelanggan

- Listrik

Harga asli: Rp 1.800

Harga di masyarakat: Rp 600

Ditanggung APBN: Rp 1.200

Penerima manfaat: 40,3 juta pelanggan

  • 900 VA non-subsidi/kompensasi (per kWh)

Harga asli: Rp 1.800

Harga di masyarakat: Rp 1.400

Ditanggung APBN: Rp 400

Penerima manfaat: 50,6 juta pelanggan

- Pupuk

  • Urea (per kg)

Harga asli: Rp 5.558

Harga di masyarakat: Rp 2.250

Ditanggung APBN: Rp 3.308

Penerima manfaat: 7,3 juta ton (gabungan dengan NPK)

  • NPK (per kg)

Harga asli: Rp 10.791

Harga di masyarakat: Rp 2.300

Ditanggung APBN: Rp 8.491

Penerima manfaat: 7,3 juta ton (gabungan dengan urea)

Bahlil Sebut Salah Data

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merespons pernyataan Purbaya Yudhi Sadewa terkait harga asli LPG 3 kilogram (kg). 

Menurut Bahlil, Purbaya salah membaca data dan masih butuh penyesuaian mengingat baru menjadi Menteri Keuangan

"Itu mungkin Menkeu-nya salah baca data itu. Ya mungkin butuh penyesuaian. Saya nggak boleh tanggapi sesuatu yang selalu ini ya. Saya kan udah banyak ngomong tentang LPG gitu ya. Mungkin Menkeu-nya belum dikasih masukan oleh dirjennya dengan baik atau oleh timnya," ujarnya di Kantor BPH Migas, Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Ia menegaskan bahwa Kementerian ESDM tengah merancang skema subsidi LPG agar lebih tepat sasaran. 

Saat ini sedang dilakukan penyesuaian data untuk memastikan subsidi hanya diterima oleh pihak yang berhak.

"Jadi menyangkut juga subsidi tentang satu data itu juga, itu masih dalam proses pematangan ya," kata Bahlil. 

Data penerima subsidi energi disebut akan masuk dalam Data Terpadu Subsidi Energi Nasional (DTSEN) yang merupakan hasil kerja sama Kementerian ESDM dan Badan Pusat Statistik (BPS). 

"BPS itu kan kerja sama dengan tim di ESDM. Jadi mungkin Pak Menterinya belum baca data kali itu ya," ucap dia.

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved