Reaksi Santai Menkeu Purbaya Disebut Bahlil Salah Data Soal Harga Asli LPG 3 Kg, Pilih Lakukan Ini
Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi pernyataan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang menyebut dirinya salah data.
TRIBUNJAKARTA.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang menyebut dirinya salah data.
Pernyataan tersebut diutarakan Bahlil setelah Purbaya memaparkan berapa harga asli BBM, elpiji, listrik, dan pupuk tanpa subsidi dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, pada Selasa (30/9/2025).
"Itu mungkin Menkeu-nya salah baca data itu. Ya mungkin butuh penyesuaian. Saya nggak boleh tanggapi sesuatu yang selalu ini ya. Saya kan udah banyak ngomong tentang LPG gitu ya. Mungkin Menkeu-nya belum dikasih masukan oleh dirjennya dengan baik atau oleh timnya," ujarnya di Kantor BPH Migas, Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Lalu saa kunjugan kerja di Kudus, Jawa Tengah,pada Jumat (3/10/2025), Purbaya menanggapi santai pernyataan Bahlil.
Purbaya mengungkapkan data yang dia paparkan telah sesuai dengan yang disampaikan stafnya.
Hanya saja dia akan memeriksa kembali data harga subsidi LPG 3 kg.
"Salah data? Mungkin cara ngeliat datanya beda. Kan hitung-hitungan kadang-kadang kalau dari akuntan kan kadang-kadang beda caranya," kata dia.
"Tapi saya yakin pada akhirnya besarannya sama juga. Kalau salah hitung bisa nambah duit saya salah hitung terus biar uang nambah. Tapi harusnya sama pada akhirnya," imbuh Purbaya.
Rincian Subsidi
Purbaya sempat menyebut harga yang dibayar masyarakat selama ini jauh lebih murah
Hal itu karena pemerintah menanggung selisihnya melalui subsidi dan kompensasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Pemerintah menanggung selisih antara harga keekonomian dan harga yang dibayar masyarakat melalui pemberian subsidi dan kompensasi, baik energi maupun non-energi,” kata Purbaya, Selasa (30/9/2025) mengutip YouTube DPR RI.
Purbaya menegaskan, subsidi dan kompensasi adalah bentuk keberpihakan fiskal pemerintah kepada masyarakat.
“Ini adalah bentuk keberpihakan fiskal yang akan terus dievaluasi agar lebih tepat sasaran dan berkeadilan,” tegasnya.
Purbaya menambahkan, realisasi subsidi dan kompensasi sangat dipengaruhi faktor eksternal, seperti fluktuasi harga minyak mentah Indonesia (ICP), pelemahan nilai tukar rupiah, dan peningkatan konsumsi barang-barang bersubsidi.
Lantas, berapa harga asli BBM, elpiji, listrik, dan pupuk tanpa subsidi?
Berikut rinciannya:
- BBM
- Solar (per liter)
Harga asli: Rp 11.950
Harga di masyarakat: Rp 6.800
Ditanggung APBN: Rp 5.150
Penerima manfaat: > 4 juta kendaraan
- Pertalite (per liter)
Harga asli: Rp 11.700
Harga di masyarakat: Rp 10.000
Ditanggung APBN: Rp 1.700
Penerima manfaat: > 157,4 juta kendaraan
- Minyak tanah (per liter)
Harga asli: Rp 11.150
Harga di masyarakat: Rp 2.500
Ditanggung APBN: Rp 8.650
Penerima manfaat: 1,8 juta rumah tangga
- Elpiji
- Tabung 3 kg
Harga asli: Rp 42.750
Harga di masyarakat: Rp 12.750
Ditanggung APBN: Rp 30.000
Penerima manfaat: 41,5 juta pelanggan
- Listrik
- 900 VA subsidi (per kWh)
Harga asli: Rp 1.800
Harga di masyarakat: Rp 600
Ditanggung APBN: Rp 1.200
Penerima manfaat: 40,3 juta pelanggan
- 900 VA non-subsidi/kompensasi (per kWh)
Harga asli: Rp 1.800
Harga di masyarakat: Rp 1.400
Ditanggung APBN: Rp 400
Penerima manfaat: 50,6 juta pelanggan
- Pupuk
- Urea (per kg)
Harga asli: Rp 5.558
Harga di masyarakat: Rp 2.250
Ditanggung APBN: Rp 3.308
Penerima manfaat: 7,3 juta ton (gabungan dengan NPK)
- NPK (per kg)
Harga asli: Rp 10.791
Harga di masyarakat: Rp 2.300
Ditanggung APBN: Rp 8.491
Penerima manfaat: 7,3 juta ton (gabungan dengan urea)Bahlil Sebut Salah Data
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
Purbaya Ungkap Harga Asli LPG 3 Kg hingga Pertalite, Bahlil Sebut Salah Baca Data: Butuh Penyesuaian |
![]() |
---|
SOSOK Ferdinand Hutahaean Kritik Menkeu Purbaya dan Gubernur Bobby Nasution |
![]() |
---|
''Pertamina Malas-malasan'' Ucapan Purbaya Dibalas Ferdinand Hutahaean: Kurangi Merasa Paling Jago |
![]() |
---|
Pertuni Minta Pembangunan 19.800 Rumah Subsidi di DKI Jakarta Harus Ramah Disabilitas |
![]() |
---|
Bangun 19.800 Rumah Subsidi, Pemprov DKI Jakarta Diminta Beri Kuota Bagi Penyandang Disabilitas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.