Viral di Media Sosial

Bawa Konblok, Momen Yai Mim Sarungan Salaman dengan Suami Sahara: Minta Maaf Saya

Yai Mim memakai kaos singlet, bersarung merah serta konblok. Ia membagikan momen bersalaman dengan tetangganya yakni suami Sahara.

Tangkap Layar Instagram mohammad_imam_muslimin
MINTA MAAF - Eks dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Imam Muslimin atau Kiai Imim (Yai Mim) membagikan momen dirinya bersalaman dengan suami Nurul Sahara, Mohammad Shofwan. Video itu diunggah di akun instagramnya pada Senin (10/6/2025). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Eks dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Imam Muslimin atau Kiai Imim (Yai Mim) membagikan momen dirinya bersalaman dengan suami Nurul Sahara, Mohammad Shofwan.

Perseteruan Yai Mim dengan tetangganya, Nurul Sahara di Perumahan Joyogrand, Kota Malang, Jawa Timur telah menjadi perhatian publik.

Terbaru, Yai Mim meminta maaf kepada tetangganya. Momen itu dibagikan melalui unggahan video di akun instagramnya pada Senin (10/6/2025).

"Sudah di udara, sekarang di darat. Dengan rendah hati, Yai Mim minta maaf menindaklanjuti di Podcast Densu dan KDM," tulis akun Yai Mim.

Dalam video yang diunggah terlihat Yai Mim memakai kaos singlet putih dan bersarung warna merah. 

Ia terlihat membawa dua konblok berjalan ke parkiran mobil tetangganya. 

Disana terlihat Mohammad Shofwan serta sejumlah pria nongkrong di pos.

"Mas Agil maaf ya, Mas Shofwan maaf ya," kata Yai Mim.

Mereka lalu bersalaman. Selain itu, Yai Mim sempat bertanya mengenai mobil milik Sahara.

Mobil tersebut ternyata telah laku dijual. "Lama tak tinggal nambah bersih," katanya.

Tangis Yai Mim

YAI MIM NANGIS - Tangis mantan dosen UIN Malang, Imam Muslimin atau Yai Mim pecah saat menanggapi fitnah dan tuduhan melakukan pelecehan seksual di YouTube Uya Kuya, pada Sabtu (4/10/2025).
YAI MIM NANGIS - Tangis mantan dosen UIN Malang, Imam Muslimin atau Yai Mim pecah saat menanggapi fitnah dan tuduhan melakukan pelecehan seksual di YouTube Uya Kuya, pada Sabtu (4/10/2025). (YouTube Uya Kuya)

Yai Mim sempat menangis saat menanggapi fitnah dan tuduhan melakukan pelecehan seksual.

Fitnah pelecehan seksual tersebut diungkap oleh pemilik rental sekaligus tetangga Yai Mim, Sahara.

Perseteruan Yai Mim dan Sahara viral di media sosial. Hal tersebut terjadi setelah Sahara mengunggah sejumlah video bernarasi miring soal Yai Mim, mulai dari penutupan jalan, pelecehan seksual, sampai perusakan mobil rental. 

Yai Mim lalu membantah semua tuduhan tersebut, dan mengungkapkan awal mula perseteruan mereka karena Sahara memakirkan mobil rental di depan pagar rumah sehingga dirinya sulit untuk keluar.

"Itu semua bohong dan fitnah," ucap Yai Mim saat menjadi narasumber di YouTube Uya Kuya, pada Sabtu (4/10/2025).

Sebagai penghafal Al Quran, Yai Mim menegaskan dirinya tak mungkin melakukan pelecehan seksual.

"Saya itu penghafal Al Quran, saya tidak mungkin melakukan maksiat, kalau saya melakukan maksiat hilang Al Quran saya," kata Yai Mim.

Yai Mim yang selama ini terlihat tangguh, akhirnya menunujukkan sisi lain darinya.

Tangis Yai Mim pecah, suaranya terdengar terbata-bata.

Yai Mim memikirkan nasib para santri dan mahasiswanya setelah dirinya difitnah Sahara melakukan pencabulan.

"Saya punya santri dari Aceh sampai Papua, gimana perasaan mereka kalau kianya cabul coba, kalau sampe mereka percaya bagaimana?" kata Yai Mim.

Yai Mim lalu menceritakan peristiwa pilu setelah fitnah soal pencabulan tersebut sampai ke telinga mahasiswanya.

"Dampaknya apa? Saya datang ke kelas, tak ada satupun mahasiswa yang datang, saya dosen," ujar Yai Mim dengan air mata yang terus mengalir.

"Saya datang, saya WhatsApp tidak ada yang jawab, ternyata apa? Semuanya dihubungi orangtua mereka, jangan mau diajari Yai Mim 'dosen cabul'," imbuhnya.

Istri Yai Mim, Rosida Vignezvari berusaha menenangkan suaminya.

a mengelus punggung Yai Mim seraya menguatkan.

Setelah mulai tenang, Yai Mim melanjutkan pernyataannya.

Ia mengaku hingga saat ini enggan pulang ke rumahnya di Malang, dan memilih menginap di hotel di Jakarta.

Bukan tanpa alasan, Yai Mim mengaku dirinya merasa lelah dengan segala ancaman yang diterima.

"Ini saya enggak mau pulang ke Malang, saya di Jakarta pindah dari hotel ke hotel, ingin apa? Ingi menghibur diri, sebenarnya uangnya enggak ada," kata Yai Mim.

"Yang penting aku happy, dari pada pulang saya penat, diancam terus saya," imbuhnya.

Nurul Emosi

Sedangkan, Nurul Sahara mengungkapkan tindakan Imam Muslimin atau Kiai Imim (Yai Mim) yang membuatnya emosi.

Hal itu disampaikan Sahara yang bersama suaminya Mohammad Shofwan menemui Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Pertemuan itu tidak lama berselang setelah Yai Mim bertemu dengan Dedi Mulyadi.

Sahara lalu menceritakan dirinya emosi ke Yai Mim hingga terlontar ucapan mengejek yakni Dugong.

"Beliau sering menghina fisik saya, menghina fisik mas Shofwan, mohon maaf kayak babi hutan," kata Sahara dikutip dari akun Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Sabtu (4/10/2025).

Namun, Sahara mengaku tidak setiap saat memegang ponsel untuk merekam ejekan tersebut. 

Sehingga, ia menyesal tidak memiliki bukti yang memperkuat dirinya dihina oleh Yai Mim.

Sahara lalu mengaku emosi saat putrinya yang berusia dua tahun bermain di depan pagar rumah Yai Mim.

Putrinya, kata Sahara, saat itu diusir saat menyentuh pagar Yai Mim.

"Ketika anak saya nyentuh pagar dia hush..hush..najis..najis itu berulang bukan saya saja saksinya tapi banyak orang," kata Sahara.

Sebagai ibu, Sahara mengaku sakit hati. Menurutnya, persoalan dirinya dengan Yai Mim sebaiknya tidak melibatkan anak.

Akhirnya, Sahara pun tak mampu menahan emosinya.

"Saya tidak mampu saya sabar, lingkungan keras ya pak di Batam," kata Sahara.

"Jadi kebawa emosi sampai bilang Dugong refleksi dari beliau, sebagai aksi balasan," ucapnya.

Ia pun lalu menyampaikan permohonan maaf karena mengejek Yai Mim dengan sebutan Dugong.

"Itu sangat salah saya memohon maaf atas hal tersebut dan tidak layak saya ucapkan apalagi kepada seorang kyai," kata Sahara.

Sedangkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berharap permasalahan antara Sahara dengan Yai Mim terselesaikan.

"Kalau mau bertetangga, bertetangga yang baik, kalau mau berpisah, berpisah dengan baik," kata Dedi Mulyadi.

Respon Polisi

Sementara itu, jadwal pemeriksaan terhadap pihak Sahara di Polresta Malang Kota terpaksa ditunda. 

Sahara sedianya dijadwalkan menjalani pemeriksaan polisi pada Jumat (3/10/2025) .

Tapi jadwal pemeriksaan ditunda karena Sahara masih berada di luar kota.

Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto membenarkan hal tersebut.

"Sedianya, hari ini pihak Sahara menjalani pemeriksaan pada pukul 10.00 WIB. Ia diperiksa sebagai saksi pelapor atas laporan yang dilakukan sebelumnya," ujar Yudi, Jumat (3/10/2025).

Namun, pemeriksaan ditunda karena Sahara masih berada di luar kota. Dan permintaan penundaan itu dilayangkan oleh pihak kuasa hukumnya.

"Pemeriksaan ditunda karena pihak Sahara masih berada di luar kota. Sehingga, pemeriksaan akan dijadwalkan ulang," tambahnya.

Sementara itu, kuasa hukum Sahara, Moh Zakki membenarkan adanya permintaan penundaan pemeriksaan. Sehingga, pemeriksaan akan dijadwalkan ulang.

"Kemarin, kami menerima panggilan dari Polresta Malang Kota untuk klarifikasi. Namun karena kami ada di luar kota, jadi diundur. Kalau kami dapat panggilan kembali, akan kami kabari," pungkasnya.

Berita Terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved