Peneliti BRIN Bongkar Asal Suara Dentuman di Cirebon, Harga Meteorit Capai Puluhan Miliar Rupiah
Peneliti BRIN Thomas Djamaludin simpulkan cahaya di Cirebon merupakan meteor. Berapa harga meteor di pasaran?
Di sisi lain, setelah dentuman terdengar, di media sosial beredar video yang memperlihatkan kobaran api di dekat ruas Tol Ciperna, Kabupaten Cirebon.
Video itu menyebutkan bahwa api berasal dari meteor yang jatuh ke bumi.
Pihak Jasa Marga dan TNI Kodim 0620/Kabupaten Cirebon langsung mengecek ke lapangan. Kemudian, Jasa Marga dan TNI menyatakan informasi itu hoaks atau tidak benar.
“Hasil pengecekan di lapangan nihil. Tidak ditemukan tanda-tanda meteor jatuh maupun kebakaran di sekitar lokasi,” kata seorang petugas Jasa Marga dengan personel Kodim 0620, seperti dikutip dari laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Cirebon.
Menurut Dandim 0620/Kabupaten Cirebon Letkol Inf. M. Yusron, video bernarasi meteor jatuh ataupun kebakaran di Tol Ciperna adalah video lama yang diunggah kembali.
“Soal kebakaran di ruas tol Ciperna yang beredar di media sosial itu berita lama."
"Jangan asal share dan memperkeruh suasana,” kata Yusron dalam keterangan resmi.
Dia mengimbau warga tetap tenang dan tidak mudah percaya kepada informasi yang belum terkonfirmasi.
"Ketika tidak ada bukti nyata di lapangan, kita tetap tenang dan jangan percaya berita-berita hoaks yang tidak jelas sumbernya,” katanya.
Menurut dia, sampai sekarang belum ditemukan tanda-tanda meteor atau benda langit jatuh di Cirebon. Di samping itu, berdasarkan pengecekan di lapangan, tidak ada meteor yang jatuh.
"Kalau pun ada warga melihat kilatan cahaya, kemungkinan besar meteor itu sudah habis terbakar di atmosfer,” ujarnya.
Kemudian, Yusron menyebut tidak ada laporan kebakaran di Cirebon saat dentuman terdengar.
“Untuk berita terbakar di wilayah Kabupaten Cirebon saat ini tidak ada, berdasarkan hasil pengecekan sementara,” katanya.
Penjelasan BMKG
Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Stasiun Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad, menyampaikan bahwa pihaknya masih menghimpun data awal untuk mengidentifikasi penyebab fenomena itu.
"Dari sisi meteorologi, dentuman bisa disebabkan oleh sambaran petir, gempa bumi, atau longsor. Namun, saat kejadian, kondisi cuaca di wilayah Cirebon terpantau cerah berawan tanpa adanya awan konvektif atau aktivitas cuaca ekstrem," jelas Fuad, Minggu malam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.