Peneliti BRIN Bongkar Asal Suara Dentuman di Cirebon, Harga Meteorit Capai Puluhan Miliar Rupiah
Peneliti BRIN Thomas Djamaludin simpulkan cahaya di Cirebon merupakan meteor. Berapa harga meteor di pasaran?
Batu luar angkasa ini ditemukan oleh seorang pemburu meteorit pada November 2023, dan akan dilelang oleh perusahaan pelelangan Shoteby's yang berpusat di New York City.
Batu yang terlempar dari Mars akibat tumbukan asteroid
Dikutip dari Science Alert, Kamis (4/7/2025), batu luar angkasa itu ditemukan oleh seorang pemburu meteorit pada November 2023, di wilayah Agadez, Niger.
Daerah tersebut lebih dikenal sebagai lokasi penemuan fosil dinosaurus, alih-alih meteorit.
Batu ini memiliki berat mencapai 24,67 kilogram, atau sekitar 70 persen lebih berat dibandingkan rekor meteorit Mars sebelumnya, yakni Taoudenni 002 yang ditemukan di Mali pada tahun 2021 dengan berat 14,51 kilogram.
Identitas batu tersebut sebagai batuan dari Mars dikonfirmasi oleh Museum Astronomi Shanghai setelah mereka menerima dan menganalisis sampel kecil yang dikirimkan.
Dalam keterangannya, pihak perusahaan Sotheby menjelaskan bahwa meteorit ini menunjukkan tingkat pelapukan yang sangat minimal selama berada di Bumi.
Komposisi fisik dan kimia pada batu tersebut belum banyak mengalami perubahan sejak jatuhnya batu itu di Gurun Sahara. Dengan kata lain, NWA-16788 kemungkinan baru saja jatuh dari luar angkasa baru-baru ini.
Batu ini memiliki ciri khas berupa warna kecokelatan dan permukaan yang relatif halus. Kandungan maskelynite, yakni salah satu jenis kaca mineral, cukup tinggi.
Bagian lain dari batu ini ditemukan mengalami pelelehan akibat benturan, yang menunjukkan bahwa batu terebut kemungkinan terlempar dari Mars akibat tumbukan asteroid besar.
Dalam penjelasan lelangnya, Sotheby menyatakan bahwa meteorit ini terbentuk dari proses pendinginan lambat magma Mars, dengan tekstur kasar yang sebagian besar tersusun atas mineral pyroxene, maskelynite, dan olivine.
Seharusnya berada di museum Meski demikian, sejumlah ilmuwan mempertanyakan apakah benda langka seperti ini sebaiknya diperjualbelikan.
“Akan sangat disayangkan jika batu ini hanya berakhir di brankas milik seorang miliarder. Batu ini seharusnya berada di museum agar dapat diteliti dan dinikmati oleh anak-anak, keluarga, dan masyarakat umum,” ujar Steve Brusatte, ahli paleontologi dari University of Edinburgh, dikutip dari Science Alert.
Namun, pendapat berbeda disampaikan oleh Julia Cartwright, ilmuwan planet dari University of Leicester.
“Nilai ilmiahnya tetap ada, dan bisa saja pemilik baru justru tertarik untuk mempelajarinya. Jadi, kita masih memiliki peluang besar untuk mendapatkan manfaat ilmiah dari meteorit ini,” katanya.
Berita Terkait
Baca juga: KESAKSIAN Warga Cirebon dan Majalengka Lihat Cahaya Misterius Seperti Bola Api Besar: Mirip Meteor
Baca juga: Meteor Jatuh di Cirebon? Warga Kompak Bersaksi Dengar Suara Misterius, Temuan Peneliti BRIN Terkuak
Baca juga: Rumah Porak-poranda Terkena Ledakan Misterius di Pamulang, Mahmud: Ada yang Bilang Meteor
(TribunJakarta.com/Tribunnews.com/Kompas.com)
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.