Purbaya Dianggap 'Orang' Luhut, Ray Rangkuti Singgung Era Jokowi: 10 Tahun Semuanya Penuh Basa Basi
Pengamat politik Ray Rangkuti menilai kehadiran Purbaya menggantikan Sri Mulyani fenomenal. Ia menyinggung 10 tahun era Jokowi.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kinerja Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terus mencuri perhatian publik.
Mulai dari pernyataannya akan tetap memangkas anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) apabila masih terdapat dana yang tidak terserap.
Kemudian, Purbaya juga enggan menggunakan APBN untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh.
Pernyataan lain yang cukup menyita publik yakni menyebut Pertamina malan-malasan membangun kilang baru.
Padahal, Purbaya baru dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9/2025) di Istana Negara, Jakarta.
Pengamat politik Ray Rangkuti menilai kehadiran Purbaya menggantikan Sri Mulyani memang fenomenal.
Ia pun merasa Purbaya merupakan tipe pemimpin yang dibutuhkan Indonesia saat ini.
"Karena 10 tahun kita di era Pak Jokowi itu semuanya penuh basa-basi. Bahkan presidennya sendiri kan penuh dengan basa-basi kan. Ngomong A tapi maunya B. Ngomong B melakukannya tindakan yang A," kata Ray dikutip dari Youtube Bambang Widjojanto, Selasa (14/10/2025).
"Anak sayaa belum cukup umur, bahkan demi anaknya aturan pun diubah. Jadi istilah saya itu perlu kembali ke kosmopolitanisme politik. Jadi kalau ngomong A ya A, B ya B nah Purbaya ini sedikit banyak memberi kesan itu," sambungnya.
Mantan Komisioner KPK, Bambang Widjojanto sepakat dengan pernyataan Ray Rangkuti. Ia melihat Purbaya keluar dari jebakan era sebelumnya.
"Saya merasa tuh periode sebelumnya tuh sangat manipulatif gitu kan," kata Bambang.
Ray Rangkuti lalu mengungkit kepemimpinan pada era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Dimana lirikan mata hingga baju sangat penting untuk ditafsirkan.
"Makanya di zamannya Pak Jokowi itu benar-benar deh, lirikan mata jadi penting ditafsirkan, baju penting ditafsirkan. Bahkan kan ada itu calon wakil presiden saat itu kalau salaman nunduknya minta ampun, nunduknya begini tapi yang nunduk begini ini menghebohkan karena konstitusi diubah dengan itu," kata Ray Rangkuti.
Selain itu, Ray Rangkuti juga menyoroti gaya bicara Purbaya yang tidak lazim. "Apakah ini sesuatu yang natural atau yang by design," sambungnya.
Dianggap Orang Luhut

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.