Timnas Indonesia
RESPONS Petinggi PSSI Usai Kantor Digeruduk Suporter, Ke Mana Erick Thohir? Isu Pelatih Disorot
Respons petinggi PSSI mulai bermunculan setelah kantor federasi digeruduk kelompok suporter pecinta Timnas Indonesia, Ultra Garuda, pada Jumat.
TRIBUNJAKARTA.COM - Respons petinggi PSSI mulai bermunculan setelah kantor federasi digeruduk kelompok suporter pecinta Timnas Indonesia, Ultra Garuda, pada Jumat (14/11/2025) sore.
Para suporter yang datang menggeruduk menuntut adanya revolusi atau perubahan besar di tubuh pengurus PSSI.
Aksi panas para pendukung Timnas itu menyeret berbagai isu, mulai dari transparansi federasi hingga polemik pemilihan pelatih yang dianggap tak kunjung jelas.
Di tengah sorotan tajam publik, muncul pertanyaan besar ke mana Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat tekanan massa memuncak?
Situasi memanas ini membuat perhatian tertuju pada langkah dan keputusan berikutnya dari para elite PSSI.
Penjelasan Petinggi PSSI
Sosok yang dengan lantang berani memberikan keterangan di tengah momen panas ini adalah Ketua Badan Tim Nasional (BTN) sekaligus anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Sumardji.
Sumardji menegaskan penyampaian pendapat merupakan hak suporter dan memastikan seluruh aspirasi sudah diterimanya.
Banyak Dibaca:
"Penyampaian rekan-rekan semua tentu saya juga melihat, dan banyak sekali yang mengirim baik itu foto, video ke saya, tentang apa yang menjadi tuntutan dari teman-teman semua," kata Sumardji dikutip dari Tribunnews, Sabtu (15/11/2025).
"Semua akan kami tampung, dan semuanya kami mendengarkan, dan pasti ini akan dijadikan pembahasan di internal PSSI," lanjutnya.
Salah satu isu yang paling keras disuarakan Ultras Garuda adalah lambannya penunjukan pelatih baru Timnas Indonesia.
Mereka menilai persoalan itu membuat Indonesia harus absen pada FIFA Matchday edisi ini karena kursi pelatih senior masih kosong.
Dengan tidak bertanding, ranking FIFA Indonesia pun terancam merosot lantaran tidak mendapatkan poin.
Menjawab kritik itu, Sumardji menegaskan proses pemilihan pelatih tetap berjalan, namun tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa.
"Ya, pelatih kepala itu kan bagian daripada tugasnya, sesuai apa yang disampaikan oleh Ketua Umum, bagian dari tugas saya selaku ketua BTN dan bagian Dirtek," ujarnya.
"Tetapi, kembali lagi, semua keputusannya itu nanti pasti akan dibawa dalam rapat Exco. Jadi, mungkin pak Ketua Umum sudah menyampaikan ada lima nama, tapi saya juga tidak akan menyampaikan kelima nama itu. Namun, kalau itu sudah firm, dari Dirtek, tentu itu akan kami bawa ke dalam rapat Exco. Nanti diputuskan bersama-sama. Seperti itu," tegas Sumardji.
Geruduk Kantor PSSI
Kekecewaan suporter Timnas Indonesia, Ultras Garuda memuncak setelah tuntutan yang mereka sampaikan kepada pengurus PSSI diabaikan.
Ultras Garuda bersiap menggelar aksi besar menggeruduk Kantor PSSI, yang ada di GBK Arena, Jakarta, pada Jumat (14/11/2025).
Dalam keterangan resminya di akun Instagram @ultrasgarudaofficial, mereka menilai federasi tak kunjung merespons persoalan yang berulang kali disuarakan.
Hingga akhirnya Ulstras Garuda menyerukan “revolusi total” sebagai bentuk tekanan agar pembenahan sepak bola nasional tidak lagi hanya menjadi janji kosong.
"Dengan ini kami suporter Timnas Indonesia, Ultras Garuda Indonesia menyatakan sikap kekecewaan terhadap Federasi Sepakbola Indonesia karena sampai detik ini tentang tuntutan kami, tidak ada jawaban yang sesuai dengan yang kami inginkan secara terbuka dan dijelaskan kepada seluruh masyarakat luas."
"Kesempatan sudah kami berikan dengan waktu yang cukup panjang, bukan jawaban atas tuntutan kami yang keluar malah jawaban jawaban inkonsisten yang keluar dari mulut ketum tentang target piala Dunia dan pemilihan kepelatihan, sampai tidak adanya agenda FIFA matchday di bulan ini."
"Sudah saatnya kami bergerak menyuarakan hak kami sebagai suporter Timnas Indonesia."
"SALAM SATU BANGSA !!!"
Pernyataan keras itu menjadi puncak kekecewaan Ultras Garuda terhadap kinerja PSSI.
Mereka menilai federasi tidak menunjukkan itikad baik untuk memberi penjelasan terbuka mengenai berbagai tuntutan yang telah disampaikan sejak lama.
Alih-alih memberikan klarifikasi yang transparan, para suporter justru melihat inkonsistensi pernyataan dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
Mulai dari persoalan target Piala Dunia, pemilihan pelatih, hingga hilangnya agenda FIFA Matchday di bulan ini yang dianggap sebagai langkah mundur bagi perkembangan Timnas Indonesia.
Ultras Garuda menegaskan bahwa perjuangan ini bukan hanya untuk suporter, tetapi juga untuk kejayaan Timnas dan transparansi sepak bola Indonesia secara keseluruhan.
Tuntutan Ultras Garuda
Perwakilan Ultras Garuda sebelumnya sudah bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuannya, Ultras Garuda menyatakan kekecewaan yang mendalam atas kegagalan timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
Dikutip dari Bolasport, ada lima tuntutan yang diberikan Ultras Garuda kepada Erick Thohir.
Kelima poin itu adalah manajemen timnas yang profesional, road map PSSI, proses rekrutmen pelatih yang transparan dan profesional, pembinaan usia dini yang konsisten dan terintegrasi, dan peran suporter.
Tuntutan dari Ultras Garuda sepertinya tidak direspon oleh PSSI selama lima hari ke depan usai pertemuan.
Hingga akhirnya, Ultras Garuda melakukan inisiatif untuk datang langsung ke Kantor PSSI.
Ultras Garuda sudah mengirimkan surat kepada Kapolda Metro Jaya untuk meminta izin menggelar aksi tersebut.
Surat tersebut ditandatangani oleh Koordinasi Ultras Garuda, Muh Fatturahman dan Koordinasi Lapangan, Imaduddin.
Surat tersebut dikirimkan ke pihak kepolisian pada Selasa (11/11/2025).
Dalam surat itu, rencananya Ultras Garuda akan datang ke GBK Arena pada pukul 13.00 WIB.
Akan ada 100 sampai 200 orang anggota Ultras Garuda yang datang.
Dalam demonstrasi tersebut, mereka akan membawa spanduk, toa, flare, hand banner, bendera, dan poster.
Poin utama tuntutan aksi tersebut revolusi total PSSI.
Berita Terkait
- Baca juga: KODE Makin Nyata Calon Pelatih Timnas Indonesia? Sosok Ini Nganggur dan Pamit ke Tim Lamanya
- Baca juga: BOCOR 5 Nama Terdepan Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Erick Thohir Singgung Negara, STY Tak Masuk?
- Baca juga: STY Punya Keyakinan Timnas Indonesia Tembus Piala Dunia 2030, Eks Asisten Kluivert Malah Pesimis
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/kepung-gbk-arena.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.