Indonesia vs Mali Malam Ini: Indra Sjafri Mendadak Coret 3 Diaspora, Seleksi Skuad Jelang SEA Games

Timnas U22 Indonesia bersiap menghadapi pertandingan uji coba melawan Mali pada malam ini, Sabtu (14/11/2025).

Editor: Wahyu Septiana
Instagram @lukekeet
PEMAIN DICORET - Pemain diaspora baru Timnas U22 Indonesia, Luke Xavier Keet (dua dari kanan) saat mengikuti pemusatan latihan Timnas U22 Indonesia jelang melawan Mali, pada Selasa (11/11/2025) di Stadion Madya, Senayan, Jakarta. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Timnas U22 Indonesia bersiap menghadapi pertandingan uji coba melawan Mali pada malam ini, Sabtu (14/11/2025).

Pelatih Timnas U22 Indonesia, Indra Sjafri membuat keputusan mengejutkan dengan mencoret tiga pemain diaspora dari daftar skuad.

Keputusan mendadak ini disebut sebagai bagian dari proses seleksi ketat yang tengah dilakukan, karena sang pelatih ingin memastikan hanya pemain paling siap yang dibawa ke turnamen.

Situasi ini membuat atmosfer persaingan di tubuh Garuda Muda memanas, sekaligus membuka peluang bagi pemain lokal yang tampil impresif dalam pemusatan latihan.

Indra Sjafri memandang pertandingan ini bukan sekedar uji coba, tapi ada misi besar melihat sejauh mana perkembangan pemain yang dilatihnya.

Selain itu dengan skuad yang ada saat ini, tim pelatih bakal terus meningkatkan kualitas taktikal yang mampu menguji kedalaman strategi Garuda Muda.

"Mali ini tim yang secara taktikal sangat baik. Mereka tampil berbeda saat menghadapi Prancis dan Panama," ujar Indra Sjafri dalam konferensi pers, Jumat (14/11/2025).

"Itu menunjukkan fleksibilitas dan kualitas individu yang juga sangat bagus," sambungnya.

Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, usai memimpin latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Minggu (22/9/2024)
Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, usai memimpin latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Minggu (22/9/2024) (Tribunnews.com/Alfarizy AF)

Karena itu, ia menegaskan bahwa pendekatan taktikal yang realistis harus diterapkan

Menurutnya, tim pelatih tengah memfinalisasi rencana permainan, termasuk skema set piece sebagai alternatif ketika serangan terbuka tidak berjalan maksimal.

"Ini bukan menghadapi Singapura, Myanmar, atau Filipina. Levelnya berbeda," ujar pelatih yang membawa Timnas Indonesia juara SEA Games 2023 ini.

Berbeda dengan saat melawan India bulan lalu, Indra memastikan kini tidak akan banyak melakukan rotasi dalam laga tersebut. Sesuai regulasi, maksimal hanya lima pergantian. 

Alasannya sederhana: ini adalah momen terakhir untuk melihat siapa yang benar-benar siap mengisi skuad utama.

"Kami tidak lagi melakukan banyak pergantian pemain. Pergantian maksimal hanya lima, sesuai regulasi, karena ini uji coba terakhir sebelum masuk turnamen utama," ujar Indra Sjafri dalam konferensi pers, Jumat (14/11/2025).

Pelatih asal Pesisir Selatan Sumatera Barat ini menjelaskan, keputusan seleksi bukan sekadar soal kemampuan dasar, tetapi meliputi pemahaman pemain terhadap filosofi permainan. 

Ia mengingatkan, pemain tidak boleh hanya textbook mengikuti instruksi, tetapi dituntut mampu merespons situasi pertandingan secara tepat.

"Yang penting, apakah pemain mampu memahami game plan dan memiliki inovasi-inovasi yang membuat kami yakin bahwa dia adalah yang terbaik," kata Indra. 

Chemistry Tim Sudah Terbangun

Kapten Timnas U22 Indonesia, Kadek Arel, menegaskan bahwa timnya siap menghadapi Mali dalam dua laga uji coba di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (15/11/2025) dan Selasa (18/11/2025).

Menurut Kadek, TC yang berlangsung hampir satu bulan membuat tim semakin solid.

“TC ini membuat kami semakin kompak satu sama lain. Hari ini kami menjalani latihan terakhir untuk persiapan menghadapi Mali. Semoga besok kami bisa menunjukkan yang terbaik,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (14/11/2025), dikutip dari Kita Garuda.

Kadek juga menyoroti kualitas merata para pemain yang dipanggil pelatih. Menurutnya, hal itu membuat persaingan menuju skuad final SEA Games semakin ketat, namun tetap memberikan dampak positif bagi perkembangan tim.

“Kami sudah berlatih sekitar satu minggu bersama pemain-pemain yang kualitasnya sangat merata. Persaingan masuk skuad final SEA Games jadi semakin ketat, dan semua pemain sangat terpacu,” katanya.

Lebih lanjut, Kadek memastikan bahwa kondisi tim sangat kondusif dan seluruh pemain siap tampil maksimal melawan Mali.

“Semua dalam kondisi siap. Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia adalah tim yang kuat, dan semoga kami bisa memenangkan laga,” tutupnya.

3 Pemain Diaspora Dicoret

Sebanyak tiga pemain diaspora dicoret pelatih Timnas U22 Indonesia, Indra Sjafri jelang laga uji coba melawan Mali, pada Sabtu (15/11/2025).

Ketiga pemain diaspora yang dicoret tersebut adalah nama-nama yang mengikuti trial atau seleksi pada pemusatan latihan Timnas U22 Indonesia di Jakarta bulan November ini.

Adapun ketiga pemain yang dimaksud adalah Luke Xavier Keet, Reycredo Beremanda, dan Muhammad Mishbah.

Menurut Indra Sjafri, ketiga pemain tersebut dicoret karena belum siap membela Timnas U22 Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Indra Sjafri pada sesi pre match konferensi pers jelang lawan Mali, Jumat (14/11).

"Tim pelatih melakukan beberapa item tes, semuanya dilihat dan kita validasi lewat internal game kemarin. Dan kami putuskan bahwa untuk saat ini karena waktu pendek, kita butuh performa, bukan potensial," kata Indra Sjafri saat konferensi pers, Jumat (14/11/2025).

"Oleh sebab itu, performa itu adalah performa yang bisa dipakai saat ini. Jadi tiga pemain itu kami kembalikan ke klub. Bukan berarti tidak potensial, potensial sekali tetapi kami butuh (pemain) yang benar-benar siap pakai saat ini," lanjutnya.

Keputusan pemulangan ketiga pemain ini dilakukan berdasarkan kebutuhan Timnas U22 Indonesia yang menuntut kesiapan instan. 

Sehingga, Indra Sjafri hanya memilih pemain yang mampu menunjukkan performa terbaik saat ini.

Sebelumnya, ketiga pemain abroad baru Timnas U22 Indonesia tersebut sudah mengikuti pemusatan latihan sejak Selasa (11/11) lalu.

Ketiganya sudah memiliki paspor Indonesia dan hadir secara sukarela untuk mengikuti trial dan seleksi.

Luke Xavier Keet merupakan pemain diaspora yang kini bermain untuk GS Illioupolis yang berkompetisi dikasta kedua Liga Yunani.

Ia memiliki darah Indonesia dari Ibunya sementara ayahnya merupakan warga negara Australia. 

Pemain yang berposisi winger itu lahir dan besar di Indonesia sebelum meninggalkan Tanah Air pada usia sembilan tahun. 

Sementara Reycredo Beremanda merupakan pemain asli Indonesia jebolan akademi Persib Bandung.

Ia mengawali karier bersama Persib Youth hingga Persib U20 sebelum akhirnya memilih abroad ke Balestier Kahls di Liga Singapura pada tahun 2024 lalu.

Kini Reycredo Beremanda tim divisi pertama Liga Filipina, Aguilas-UMak.

Sejauh ini, pemain berusia 21 tahun itu sudah memainkan satu pertandingan di Liga Filipina.

Ia memperkuat Aguilas-UMak dengan status pinjaman dari Nusa Lampung (Liga 3) hingga Juni 2026 mendatang.

Kemudian nama terakhir adalah Muhammad Mishbah yang juga sama memperkuat Aguilas-UMak di Liga Filipina.

Menariknya, pemain yang berposisi sebagai gelandang serang itu sudah mencetak satu assist dari satu pertandingan di Liga Filipina.

Sama seperti Reycredo Beremanda, Muhammad Mishbah juga bersatus pinjaman di Aguilas-UMak dari Nusa Lampung hingga Juni tahun 2026 mendatang.

Berita Terkait

Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved