Situasi Darurat, Petugas Pintu Air Manggarai Kerap Bekerja 24 Jam
Basri mengungkapkan dirinya pernah bekerja mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB besok harinya
Penulis: Yuyun hikmatul uyun | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Dalam situasi darurat, Muhammad Basri (27), petugas pemantau ketinggian air di Pintu Air Manggarai bisa bekerja 24 jam penuh.
Basri mengungkapkan dirinya pernah bekerja mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB besok harinya.
Baca: Pasukan Oranye Apel di Pintu Air Manggarai Jelang Kunjungan Gubernur Anies dan 2 Dubes
"Kerjanya mulai pukul 08.00 hingga pukul 08.00 lagi," ungkap Basri saat ditemui TribunJakarta di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Senin (29/1/2018).
Basri mengungkapkan sebenarnya petugas dibagi dalam tiga shift. Satu shift diisi oleh tiga orang personel. Jika hari ini sudah tugas, maka besoknya libur.
Menjadi petugas yang memelototi ketinggian air ternyata bukanlah pekerjaan mudah. Basri mengisahkan kejadian tahun 2013.
Baca: 150 Balkal Penahan Sampah di Pintu Air Manggarai Diganti Baru
Ketinggian air saat itu mencapai 1300 senti meter, maka yang harus dilakukan petugas ini adalah membuka pintu air yang lain, seperti pintu air Kali Ciliwung dan pintu air Kali Surabaya.
Pintu air di Manggarai ada lima buah. Tiga pintu air kanal barat, pintu air kali ciliwung, dan pintu air kali Surabaya.
Pintu air kanal barat merupakan pintu air utama yang selalu terbuka. Sementara pintu air lainnya akan dibuka jika dalam keadaan darurat.
Akan tetapi, sekarang kelima pintu air tersebut sudah terbuka semuanya.
Baca: Memancing Lima Jam di Pintu Air Manggarai, Bocah GangTuyul Ini Ungkap Hasil Yang Dia Peroleh
"Selama rentang 2014-2017, ketinggian air masih berkisar normal enam ratus senti meter," papar Basri.
Selain bertugas memantau ketinggian air, M.Basri dan teman-temannya juga akan melakukan pekerjaan lainnya. Seperti menyapu lantai, mencabuti rumput, memperbaiki genting yang bocor, dan mengecet dinding Taman Robika.