Piala Presiden

Wajah Perusak Fasilitas SUGBK Sudah Teridentifikasi, Pengelola: Panitia Bisa Tempuh Proses Hukum

Pengelola telah mengantongi wajah-wajah oknum suporter yang merusak fasilitas Stadion Utama Gelora Bung Karno pada pertandingan final Piala Presiden.

Editor: Y Gustaman
Tribunnews.com/Abdul Majid
The Jakmania menerobos sampai pinggir lapangan dengan merusak pagar pembatas di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Sabtu (17/2/2018) malam. TRIBUNNEWS.COM/ABDUL MAJID 

TRIBUNJAKARTA.COM, SENAYAN - Pengelola telah mengantongi wajah-wajah oknum suporter yang merusak fasilitas Stadion Utama Gelora Bung Karno pada pertandingan final Piala Presiden pada Sabtu (17/2/2018) malam.

Wajah-wajah oknum itu diketahui dari alat pendeteksi wajah yang dipasang di SUGBK.

"Semua data (oknum) yang dorong-dorong pintu juga ada semua, fotonya ada semua," ujar Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno Winarto di kompleks SUGBK, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2018).

Pengelola GBK akan menyerahkan semua data itu kepada panitia penyelenggara Piala Presiden 2018 apabila dibutuhkan untuk menempuh jalur hukum.

Baca: Jaksa Beberkan Peran Penyanyi Syahrini di Kasus Biro Umrah First Travel

Menurut Winarto, pihak yang berhak melaporkan perusak fasilitas SUGBK itu adalah panitia Piala Presiden.

Sebab, panitia pertandingan tersebut adalah penanggungjawab acara dan telah memberikan uang jaminan Rp 1,5 miliar kepada pengelola GBK.

"Pengaduannya sebaiknya datang dari pelaksana pertandingan karena untuk pelaksana kepada GBK mereka sudah membayar (uang jaminan), mempertanggungjawabkannya, sehingga mungkin panitia yang akan melakukan tuntutan hukum kepada pelaku," ucap dia.

Adanya insiden perusakan fasilitas SUGBK, Winarto mengimbau semua suporter sepak bola yang menonton setiap pertandingan dengan tertib dan turut menjaga fasilitas yang ada di stadion.

Dia menyebut pengelola bisa saja memboikot perusak fasilitas SUGBK pada pertandingan-pertandingan berikutnya yang digelar di sana.

"Kami juga harus ada proses edukasi kepada publik, sosialisasi ke publik, langkahnya bisa sampai ke sana (boikot perusak fasilitas GBK), kan, wajahnya sudah terekam," ucap dia. 

Sejumlah fasilitas yang rusak pascafinal Piala Presiden yakni 7 segmen pembatas akrilik yang membatasi kursi-kursi penonton dengan area lapangan, pintu 7, pintu 9, engsel flip up sebuah kursi penonton yang sudah dipasang kembali, dan taman.

Adapun alat pendeteksi wajah yang dipasang di SUGBK merupakan hibah dari pemerintah Jepang. Hibah bernilai 500 juta yen atau setara Rp 59,5 miliar tersebut diberikan dengan skema Non Project Type Grant Aid (NPGA).

Hibah itu merupakan bentuk kerja sama pemberian bantuan sistem keamanan untuk SUGBK yang akan jadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games 2018.

Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Pengelola Kantongi Wajah Perusak Fasilitas GBK

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved