Pemkot Jakarta Barat Resmikan Bank Kompos Pertama untuk Kelola Sampah Organik

Bank Kompos Induk Satu Hati ini nantinya diharapkan dapat menjadi tempat pengelolaan sampah terpadu di Jakarta Barat

Penulis: Novian Ardiansyah | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta/Novian Ardiansyah
Pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Barat meresmikan Bank Kompos Induk pertama 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Novian Ardiansyah

TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Pemerintah kota (Pemkot) Jakarta Barat meresmikan Bank Kompos Induk pertama di Asrama Dinas Lingkungan Hidup, Cengkareng Barat, Jakarta Barat.

Peresmian tersebut bersamaan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018.

Bank Kompos Induk Satu Hati ini nantinya diharapkan dapat menjadi tempat pengelolaan sampah terpadu di Jakarta Barat.

"Yang jelas untuk pengelolaan sampah. Sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, yang mana ada tiga jenis, organik, anorganik, dan B3," kata Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Edi Mulyanto, Selasa (27/2/2018).

Sebelum adanya Bank Kompos Induk Satu Hati, hanya sampah anorganik saja yang dikelola.

"Dan alhamdulillah pada 2017 kami sudah mendorong pengelolaan sampah anorganik melalui Bank Sampah Induk Satu Hati," ucap Edi.

Edi berharap, dengan adanya Bank Kompos Induk Satu Hati nantinya sampah organik juga dapat dikelola.

Baca: Taman Pemuda Pratama Tempat Rekreasi Baru di Kota Depok

"Untuk 2018 coba kita dorong pengelolaan sampah organik melalui Bank Kompos Induk," jelas Edi.

Sekretaris Kota (Sekko) Eldi Andi mengatakan, Bank Kompos Induk Satu Hati menjadi solusi dalam pengelolaan sampah.

"Kendala kita pada pembuangan penopingan sampah, yang mana saat ini dikirim ke Jagakarsa, Jakarta Selatan dan itu berapa waktu yang diperlukan. Dengan adanya Bank Kompos Induk itu akan mempercepat pengiriman hasil penopingannya," kata Eldi.

Eldi juga berharap, dengan adanya Bank Kompos Induk Satu Hati bisa mempersingkat waktu dalam mengelola sampah menjadi pupuk.

"Sehingga dengan waktu yang relatif singkat dan hasil dari penopingannya itu bisa menjadi bahan baku pupuk. Dan itu memberikan manfaat dan kesejahteraan, ada nilai efisiensi waktu," terang Eldi.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved