Proses Mediasi Lancar, Hendropriyono Puji KPU dan Bawaslu

Dikatakannya, mediasi yang dilaksanakan Bawaslu merupakan musyawarah yang bersandar pada sistem moral kebangsaan

Editor: Muhammad Zulfikar
Tribunnews.com
Ketua Umum PKPI Jenderal TNI (purn) AM Hendropriyono 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP Indonesia), AM Hendropriyono memuji langkah Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam usaha menyelenggarakan pelaksanaan pemilu yang baik.

Menurut Hendropriyono, komisioner KPU dan Bawaslu sudah menunjukan jiwa berkarakter Pancasila dalam menjalankan tugasnya.

"Saya merasa bangga dengan mereka. Baik dari komisioner KPU maupun Bawaslu, mereka ini adalah anak-anak muda Indonesia yang membanggakan karena sudah menjalankan ideologi Pancasila dengan benar. Jadi saat proses mediasi kemarin berlangsung, tidak ada yang ngotot-ngototan, tetapi musyawarah mencari kemufakatan. Inilah roh Pancasila," kata Hendropriyono kepada wartawan, Selasa (27/02/2018).

Dikatakannya, mediasi yang dilaksanakan Bawaslu merupakan musyawarah yang bersandar pada sistem moral kebangsaan.

"Dengan bersandar pada moral, di situlah menunjukkan nilai seorang memutus kebijakan baik dan buruk. Jadi Pak Hasyim, Pak Pramono dan Bu Evi dari KPU yang terlibat mediasi kemarin, beliau ini sudah menunjukkan Pansasilai sejati yang mempu berdiri kokoh di tengah badai neoliberalisme yang melanda masyarakat dan bangsa kita. Begitu juga dengan komisoner Bawaslu, kita semua bangga," kata Hendropriyono.

Melihat langkah mediasi yang dilangsungkan, imbuh dia, PKPI optimis proses mediasi kedua yang dilangsungkan hari ini akan memuaskan semua pihak. "Tentu kita sangat optimis, proses yang baik akan memberikan hasil yang baik. Dengan jiwa Pancasila kita yakin semua pihak akan merasa puas," tegasnya.

Baca: ‎Ketua DPN: PKPI Belum Lolos bukan karena Dualisme Kepengurusan, tapi Dualisme Penafsiran Sipol

Tokoh Intelijen Nasional itu juga menyebutkan bahwa proses mediasi sangat berbeda dengan ajudikasi. Karena itu, imbuh dia, PKPI ingin proses mediasi bisa menyelesaikan masalah antara PKPI dan KPU.

"Kita harus mengedepankan musyawarah yang bersandar pada moral tadi. Karena di sinilah nilai seorang memutus kebijakan itu baik atau buruk. Berbeda dengan ajudikasi yang bersandar pada hukum yang menunjukkan nilai benar atau salah, karena itu banyak orang yang harus masuk penjara karena mereka baik. Contohnya Bung Karno, Bung Hatta, mereka itu itu orang baik," kata Hendropriyono lagi.

Mantan Menteri Transmigrasi itu juga berharap, semakin banyak tokoh muda yang berkiprah di posisi-posisi penting di Indonesia. "Saya mendoakan semakin banyak tokoh muda Pancasilais yang mengisi jabatan penting di negeri ini. Tokoh-tokoh seperti Pak Arief Budiman, Pak Hasyim, Bu Evi, Pak Pramono, Pak Wahyu dan Pak Viryan ini bisa kita harapkan untuk menjadi seorang pejabat penting di negeri ini," pungkasnya.

Seperti diketahui, pada Senin (26/2/2018) sore, PKPI melakukan sidang mediasi dengan KPU terkait sengketa penetapan parpol peserta pemilu 2019. Karena belum mencapai kesepakatan mediasi dilanjutkan hari ini, Selasa (27/2/2018), Pukul 11.00 WIB.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved