Uber Hengkang, Pengendara Ojek Online Lain: Ada lah Pasti Rasa Senang
"Ada lah pasti ada rasa senang, ya gimana sih pesaing berkurang satu," ungkapnya.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Kabar tentang hengkangnya Uber dari bisnis angkutan daring di Asia Tenggara semakin santer terdengar.
TribunJakarta.com, pada Senin (12/3/2018), mengobrol bersama Vian, seorang pengendara dari kompetitor Uber yakni Grab.
Baca: Kini Bacagub Sumut JR Saragih Sebut Pangkat Terakhirnya di TNI Adalah Kolonel
Menurut Vian, hengkangnya Uber dari Asia Tenggara termasuk Indonesia nantinya harus dipikirkan oleh pengguna setia transportasi daring asal Amerika Tersebut.
Jika Uber resmi hilang dari Indonesia, pengguna setianya harus memilih antara Grab atau Gojek.
"Mau nggak mau dia harus punya option antara Grab sama Gojek," kata Vian kepada TribunJakarta.com.
Baca: Letkol Jhon Mandagi Pilih Jadi Driver Gojek Usai Pensiun, Simak Pengakuannya
Dilansir dari transonlinewatch.com, pengguna Grab dan Gojek per November 2017 tak jauh berbeda.
Grab 8,6 juta per bulan dan Gojek 8,8 juta per bulan.
Sedangkan Uber hanya mencapai 2,3 juta pengguna per bulan.
Uber, menurut Vian, mempunyai segmentasi penumpang sendiri dikarenakan harganya yang paling murah.
"Kenapa dia milih gitu, karena Uber murah banget harganya, beda sama si Grab sama Gojek. Kalau Gojek, buset per kilometernya berapa. Grab juga sama, sama-sama kompetitor lah ibarat kata," kata Vian.
Baca: Kasar kepada Sopir Bus, Ibu Ini Hukum 2 Anaknya Berjalan Kaki ke Sekolah
"Uber dikesampingkan, tapi ada saja pengguna Uber," imbuh dia.
Dirinya juga mengungkapkan perasaannya soal kabar hengkangnya Uber dari Asia Tenggara.
"Ada lah pasti ada rasa senang, ya gimana sih pesaing berkurang satu," ungkapnya.