Kepala Desa Bekasi Buat Program Tempayan Desa, Bagi-bagi Air Minum Gratis

Sekilas mirip seperti halte, Tempayan Desa menyediakan tempat duduk dan atap kanopi hanya bedanya ukuran jauh lebih kecil.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Adiatmaputra Fajar Pratama
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Tempayan Desa TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBUN UTARA - Ada-ada saja program Kepala Desa Srijaya atau biasa disebut kampung Gabus, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.

Drahim Sada, Kepala Desa setempat sengaja membuat program yang disebut 'Tempayan Desa'.

Program tersebut memberikan air minum gratis di pinggir jalan.

Baca: Rumah Sakit Mulya Tangerang Mengadakan Donor Darah Di Transmart Graha Raya Boulevard

Tempayan Desa bebentuk kotak berwarna biru yang terletak dipinggir jalan.

Sekilas mirip seperti halte, Tempayan Desa menyediakan tempat duduk dan atap kanopi hanya bedanya ukuran jauh lebih kecil.

Hanya memiliki lebar sekitar 1,5 meter dengan tinggi tidak lebih dari 2 meter. Ditambah laci bebentuk kotak untuk menempatkan dispenser air.

Baca: Terlama, Pelangi 9 Jam di Taiwan Pecahkan Rekor Dunia

Lalu sisi kanan terdapat tempat untuk meletakkan gelas, persis di bagian dinding Tempayan Desa terdapat tulisan PAM yang artinya perusahaan air minum.

"Kita angkat budaya lama. Orang tua kita dulu, hampir di tiap rumah khususnya Gabus, ada tempayan di depan. Itu khusus untuk umum, buat masyarakat yang lalu-lalang," kata Drahim, kepada TribunJakarta.com, Sabtu (17/3/2018).

Saat ini, baru terdapat satu Tempayan Desa yang terletak di Jalan Desa Srijaya, tepatnya di depan kantor Desa Srijaya.

Rencananya, Tempayan Desa berikutnya akan segera dibangun di tempat-tempat umum seperti dekat lokasi sekolah, Masjid, agar setiap warga yang dalam perjalanan atau sedang beraktivitas tidak lagi harus takut kehausan.

"Kita pengen buat 10 sampai 15 titik lagi, kita juga mau bekerjasama dengan sekolah, mereka siap belikan air isi ulangnya," jelas Drahim

Program Tempayan Desa sendiri baru dicanangkan sekitar Januari 2018, untuk mengisi ulang dan mengontrol ketersediaan air, dia menugaskan satu orang pegawai Desa, selain itu petugas tersebut juga bertugas membersihkan Tempayan Desa setiap kali diisi ulang.

"Ini program sosialnya tinggi kita juga angkat budaya lama. Jaman dulu orang tua kita susah tapi masih bisa beri air kepada orang," ujar Drahim

Dia berharap warga Desa Srijaya bisa menjaga Tempayan Desa agar bisa bermanfaat bagi setiap orang yang membutuhkan.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved