Jantung Sering Berdebar Usai Minum Kopi? Begini Penjelasannya

Kondisi ini bisa bergantung pada seberapa sering dan seberapa banyak kita biasa mengonsumsi kafein.

Editor: Kurniawati Hasjanah
healthline
Ilustrasi Kopi 

TRIBUNJAKARTA.COM - Beberapa orang mengalami jantung sering berdebar usai meminum kopi.

National Institutes of Health mendefinisikan jantung berdebar-debar atau palpitasi jantung sebagai sensasi detak jantung yang berlangsung lebih cepat dari biasanya. Ketika ini terjadi, jantung memompa darah dan hanya mengalami ketidakteraturan sesaat.

Ternyata kopi menjadi salah satu penyebab jantung berdebar lebih cepat dari biasanya. Kopi mengandung kafein, yang merupakan stimulan alami bagi tubuh.

Saat kita minum kafein, sistem saraf pusat dirangsang.

Baca: Kerap Pamer Tato dan Merokok, Begini Respon Menteri Susi Pudjiastuti Saat Dengar Azan

Hal ini menyebabkan gejala seperti meningkatnya kewaspadaan, sakit kepala, gugup, jantung berdebar-debar, dan pusing.

Setiap orang bereaksi terhadap kafein dengan cara yang berbeda.

Beberapa orang tidak mengalami gejala apapun ketika mengonsumsi kafein, tetapi tidak sedikit orang yang mengalami efek samping setelah mengonsumsi kafein.

Kondisi ini bisa bergantung pada seberapa sering dan seberapa banyak kita biasa mengonsumsi kafein.

Jika tidak terbiasa meminum kopi, maka seseorang cenderung mengalami palpitasi jantung.

Atau mungkin ada orang yang lebih sensitif terhadap kafein yang memicu reaksi jantung berdebar setelah minum kopi. Kafein menyebabkan palpitasi jantung karena merangsang sistem saraf pusat.

American Heart Association mengatakan, meski jantung memiliki ritme yang teratur, tapi rangsangan saraf bisa mengubah ritme tersebut.

Berapa cangkir kopi yang masih aman dikonsumsi?

Meskipun kafein dapat membuat jantung berdetak lebih cepat, pada dasarnya hal ini tidak membahayakan kesehatan.
Dilansir dari Livestrong, sekitar 80 cangkir kopi per hari merupakan dosis kafein yang mematikan.

Itu artinya, ketika dikonsumsi secukupnya maka kopi bukanlah hal yang membahayakan meskipun menimbulkan palpitasi jantung.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved