Berapa Berat Total Pikulan yang Dibawa Pedagang Gorengan? Ini Jawabannya
Hal ini diketahui saat ia menimbang pikulan beserta isinya lewat jasa penimbang dan cek tensi keliling pada tahun 2013.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Pedagang gorengan memiliki dua cara dalam menjajakan dagangannya, yakni dengan pikulan atau gerobak.
Ahmad (53) seorang pedagang gorengan yang sudah berdagang selama 25 tahun mengatakan berat pikulan dagangannya mencapai 80 kilogram.
Hal ini diketahui saat ia menimbang pikulan beserta isinya lewat jasa penimbang dan cek tensi keliling pada tahun 2013.
Baca: Fakta-fakta Penjelasan Ratna Sarumpaet Soal Mobil Diderek Dishub DKI: Klarifikasi, Somasi dan Meme
"Dulu waktu tahun 2013 saya pernah coba nimbang pikulan sama isinya di tukang timbangan keliling, hasilnya berat pikulan gorengan saya 80 kilogram," kata Ahmad kepada TribunJakarta.com.
Kala mengetahui berat tersebut Ahmad sontak merasa kaget, pasalnya berat badannnya sendiri hanya 60 kilogram.
Alasannya menimbang berat pikulan gorengannya setelah sakit dan berobat ke dokter.
"Waktu itu saya sakit, pas periksa ke dokter katanya kebanyakan ngangkat beban berat. Makannya pas ada tukang timbangan lewat, saya coba cek berapa berat pikulan gorengan saya," ungkapnya. Senin (9/4/2018).
Total 80 kilogram merupakan gabungan dari pisang nangka satu tandan, ubi seberat empat kilogram, singkong seberat empat kilogram, tiga lonjor tempe, tahu putih 40 buah, adonan bakwan seberat dua kilogram.
Baca: Bus Kopaja Diparkir di Tengah Jalan Bawah Flyover Ciputat, Lalu Lintas Tersendat
Minyak goreng seberat lima kilogram, terigu seberat lima kilogram, minyak tanah empat liter, sagu seberat satu kilogram, risol mentah seberat 1,5 kilogram, dua botol air mineral ukuran sedang, kompor, dan pikulan gorengannya sendiri.
Dari total keseluruhan bahan tersebut, Ahmad setiap harinya Ahmad dapat menghasilkan sekitar 450 buah gorengan.
Namun, setelah mengalami sakit dan mengetahui berat total pikulan gorengannya, ia langsung beralih menggunakan gerobak guna menjajakan gorengannya.
Meski sudah beralih menggunakan gerobak, ayah empat anak ini mengungkapkan bila berdagang menggunakan pikulan lebih nyaman.