Komplotan Nyamar Jadi Petugas PDAM Surabaya, Kuras Rp872 dari Korbannya
Dari rekaman CCTV yang dipelajari dan dilihat petugas di beberapa TKP, ternyata pelaku mengarah ke komplotan Anton Saputra dkk.
TRIBUNJAKARTA.COM, SURABAYA - Jajaran Polrestabes Surabaya menangkap empat anggota komplotan penjahat yang menyaru petugas PDAM Kota Surabaya.
Mereka yang sudah beraksi di lima TKP di Surabaya terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas alias ditembak, lantaran melawan.
"Kami terpaksa melakukan tindakan tegas (tembak), karena pelaku ini membahayakan angota kami di lapangan saat dilakukan penangkapan," sebut Sudamiran, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Senin (9/4/2018).
Baca: Sudah Tiga Bulan, Tumpukan Sampah Tempat Bermain Anak-anak Kapuk Muara Belum Diangkut
Mereka sudah beraksi di Surabaya selama 6 bulan terakhir ini, yakni sejak Oktober 2017 dan terakhir menyatroni rumah di Jl Manyar Kerto Adi Surabaya pada 4 April 2018.
Polisi yang menerima laporan dari para korban, akhirnya melakukan penyelidikan dan memburu pelaku yang selalu menyaru sebagai petugas PDAM Kota Surabaya.
Dari rekaman CCTV yang dipelajari dan dilihat petugas di beberapa TKP, ternyata pelaku mengarah ke komplotan Anton Saputra dkk.
Komplotan ini beranggotakan delapan orang, tapi yang lebih dulu tertangkap empat pelaku.
Baca: Hakim Tanya Kondisi Tiang Listrik Permata Hijau Usai Ditabrak Hilman
"Kami masih mengembangkan dan memburu pelaku lainnya. Komplotan ini selalu berpindah-pindah tempat, aksinya juga dilakukan secara bergantian," terang Sudamiran.
Sedikitnya komplotan ini sudah beraksi di lima lokasi di surabaya, yakni membobol rumah di Jl Manyar Kerta Adi, Jl Dukuh Kupang, Jl Tambaksari, Jl Welirang, dan Jl Manyar Kerta Adi Surabaya.
Dari aksinya ini, pelaku menguras harta benda milik korban. Seperti uang tunai, perhiasan dan barang berharga lainnya. Mereka bisa mengumpulkan uang tunai Rp 872 juta dari aksi jahatnya.
"Modusnya selalu mengaku petugas PDAM. Mereka pura-pura melihat meter PDAM dan masuk rumah korban, selanjutnya mengambil uang tunai, perhiasan dan lainnya," terang Sudamiran.
Anton Saputra, salah satu pelaku mengatakan, dirinya melakukan aksi secara berkelompok. Tapi sasarannya berpindah-pindah dengan mengaku sebagai petugas PDAM Surabaya.
"Saya dan teman-teman juga pakai seragam PDAM, tapi saat beraksi harus hati-hati. Begitu yakin rumah sepi, baru melakukan aksi. Uang dipakai untuk kebutuhan keluarga," tutur Anton.
Diberitakan sebelumnya, empat pelaku kejahatan bermodus menyaru petugas PDAM Kota Surabaya digulung Unit Jatanras Polrestabes Surabaya. Selain Anton Saputra, polisi menangkap Andi Sahril, Andri Daeng, dan Arham Djaelani. (Surya.co.id/Fatkhul Alami)