Asmuni Tetap Bertahan Menjadi Tukang Becak di Tengah Maraknya Ojek Online

Dari jaraknya mangkal, hampir satu kilometer menuju kampus dua UIN, dan ia menghargai kayuhan becaknya seharga Rp 10.000

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Asmuni, tukang becak di sebelah kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Selasa (17/4/2018) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT TIMUR - Di tengah maraknya pengendara ojek online yang banyak digunakan masyarakat, di Jalan Juanda, Ciputat Timur, Tangerang Selatan masih ada sejumlah becak yang beroperasi.

Keberadaan pengendara becak yang biasa disebut tukang becak itu, perlahan semakin berkurang.

Pendapatan yang diiklankan dari perusahaan ojek online yang bisa mencapai ratusan ribu per harinya pun berbeda jauh dengan pendapatan tukang becak.

Asmuni, salah satu tukang becak di Jalan Juanda sebelah Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, mengatakan penghasilannya tidak menentu.

Jika pengendara ojek online bisa mendapatkan ratusan ribu setiap hari, Asmuni mengatakan pendapatannya mencapai 100 ribu hanya di waktu-waktu tertentu.

"Ya kalau biasa, enggak nyampe 100 ribu, jarang-jarang," ujarnya kepada TribunJakarta.com pada Selasa (17/4/2018).

Meskipun begitu, ia tetap bersyukur dengan pendapatannya.

Baca: Tukang Becak di Ciputat Tak Takut Bersaing dengan Ojek Online: Rezeki Sudah Ada yang Ngatur

"Alhamdulillah," tambahnya sambil tersenyum.

Pak As, begitu ia biasa disapa, mengungkapkan para pelanggan utamanya adalah mahasiswa yang ingin menuju kampusnya.

Dari jaraknya mangkal, hampir satu kilometer menuju kampus dua UIN, dan ia menghargai kayuhan becaknya seharga Rp 10.000.

Selain mahasiswa, juga ada warga sekitar yang ingin bepergian jarak dekat.

Pak As sudah mengayuh becaknya selama 15 tahun di Ciputat.

Pria asal Pemalang, Jawa Tengah mengaku tidak merasa risih dengan maraknya ojek online. Ia beranggapan masing-masing sudah ada rezekinya.

"Rezeki sudah ada yang mengatur, ada rezekinya masing-masing," ujarnya sambil tersenyum.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved