Rizal Ramli Nilai Tak Aneh Rupiah Jebol, Begini Penjelasannya

Ekonom senior Rizal Ramli menyebut, pelemahan rupiah tak semata disebabkan faktor eksternal, yaitu tren dollar AS yang menguat.

TribunJakarta.com/Pebby Ade Liana
Rizal Ramli di Gedung Balaikota DKI Jakarta, Jumat (20/4/2018). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Awal pekan ketiga bulan ini dimulai dengan merosotnya nilai tukar rupiah yang nyaris menyentuh Rp 14.000 per dollar AS.

Mengutip dari Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin (23/4) nilai tukar rupiah di level Rp 13.975 atau melemah 0,59% dibanding penutupan pekan lalu.

Ekonom senior Rizal Ramli menyebut, pelemahan rupiah tak semata disebabkan faktor eksternal, yaitu tren dollar AS yang menguat.

Baca: Rupiah Melemah, Menko Darmin: Tidak Usah Terlalu Khawatir

Tapi, dia juga menunjuk kondisi internal fundamental Tanah Air sebagai penyebabnya.

Misalnya, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) yang terus membesar, neraca keseimbangan primer di akhir tahun 2017 juta menunjukkan kenaikan defisit menjadi minus Rp 125 triliun, dan debt to service ratio (DSR) yang tahun ini diestimasi hingga 38%.

Baca: Tikar Bekas Jenazah Jadi Alas 4 Pria Perkosa Gadis di Kuburan

"Ya tidak aneh kalau rupiah jebol," kata Rizal di kediamannya, Senin (23/4/2018).

Dia bilang, tanpa intervensi Bank Indonesia, kejatuhan rupiah lebih dalam.

Menurutnya, rupiah akan melewati level Rp 15.000 per dollar AS jika pemerintah tak serius menjaga fundamental internal Indonesia.

"Jadi tugas kita benahi yang ini tadi. Memang itu bukan kewenangan BI, kebanyakan sektor fiskal yang harus benahi," jelas dia. (Kontan/Ramadhani Prihatini)

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved