Asperger Sangat Melekat Pada Nazi Terutama Atas Kasus Pembunuhan Massal, Ini Sejarahnya

Usaha pelurusan sejarah, betapapun pahitnya merupakan satu-satunya cara untuk mengobati luka para korban, keluarga dan kemanusiaan itu sendiri

Editor: Ananda Bayu Sidarta
Grid.ID
Pimpinan tertinggi Nazi, Adolf hitler dan dokter Hans Asperger 

TRIBUNJAKARTA.COM - Selama bertahun-tahun, dokter spesialis anak, Hans Asperger dikenal atas dedikasinya di dunia pediatri (ilmu kedokteran anak).

Namun tidak banyak yang tahu, Hans Asperger yang namanya diabadikan menjadi nama sebuah gejala penyandang kebutuhan khusus, sindrom Asperger ternyata terlibat aktif dalam program euthanasia yang digalakkan Nazi, tulis sebuah studi di jurnal Molecural Autism.

Program euthanasia merupakan program pembunuhan massal yang menyasar orang-orang berkebutuhan khusus, dan penyandang disabilitas di era Nazi.

Sejarawan medis dan penulis, Herwig Czech dari Universitas Kedokteran Wina menulis, Hans Asperger bertanggung jawab penuh atas ratusan anak disabilitas yang dipenjara dan dijadikan kelinci percobaan di klinik milik Nazi, Am Spiegelgrund di Wina.

Baca: Jokowi Sering Bertemu Dengan Ulama Penggerak Aksi 212, Demi Menjaga Tali Silaturahim

Baca: Faye Malirson Mau Ke Indonesia, Ivan Gunawan Biasa Aja, Apa Ya Alasannya?

Sekitar 800 anak tercatat tewas disuntik, diracuni dan dibiarkan mati kelaparan di ruang jagal berkedok rumah sakit milik Nazi itu.

Penelitian yang memicu 'percakapan besar'

Penelitian ini menantang narasi akademis yang menahun mencatat Hans Asperger sebagai salah seorang yang menentang rezim Nasional-Sosialis itu.

Studi itu menulis, meski Hans Asperger tidak pernah bergabung dengan Nazi, ia tercatat sebagai anggota beberapa organisasi yang berafiliasi dengan partai pimpinan Adolf Hitler itu -- menilik data pribadi Asperger, penuturan sejumlah otoritas Nazi, serta catatan dari berbagai sumber.

"Karir Hans Asperger melesat dan cemerlang saat rezim Nazi berkuasa, terlepas dari jarak ideologi dan politik yang ia akui" tulis Czech.

Carol Povey, direktur National Autistic Society's Centre of Autism di Inggris mengungkapkan, menilai kembali peran Asperger akan menciptakan diskusi yang intens antara para penyandang sindrom Asperger dan keluarga mereka.

"Kami berharap temuan ini dapat memicu diskusi besar terutama bagi mereka yang intens dengan isu terkait sindrom Asperger" ujar Povey.

Baca: Nagita Slavina Senggol Jodie Tentang Pemenang Indonesian Idol, Ini Jawabannya

Baca: Mbah Mijan Ternyata Sudah Beristri, Netizen Ramai Membicarakannya

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved