Saat Menyekap SS, LI Bersama Dua Mantan Rekan Kerjanya
Ayah kandung LI, M. Nasir menyebut kalau dua pelaku lainnya merupakan teman LI sewaktu anaknya bekerja di pabrik triplek.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - LI (27) bersama dua rekannya SA (23) dan AA (24) menyekap, merampas harta benda serta mencoba memerkosa SS (24) di dalam taksi online.
Kini LI yang merupakan otak pelaku telah ditembak mati polisi lantaran melawan saat hendak ditangkap pada Kamis (26/4/2018) dini hari.
Sedangkan dua pelaku lainnya ditembak di bagian kaki.
Ayah kandung LI, M. Nasir menyebut kalau dua pelaku lainnya merupakan teman LI sewaktu anaknya bekerja di pabrik triplek.
Ia mengatakan LI memang pernah bekerja sebagai buruh pabrik triplek sebelum menjadi sopir taksi online.
"Kalau yang dua orang pelaku itu teman anak saya pas masih kerja di pabrik triplek di Teluk Gong," kata Nasir kepada TribunJakarta.com di rumahnya, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (27/4/2018).
Nasir pun sudah menerima kenyataan bahwa LI harus tewas dihujam timah panas akibat perbuatan yang dilakukan anak bungsunya itu.
Baginya, yang terpenting SS (24) wanita yang menjadi korban kebiadaban anaknya masih hidup.
"Kalau saya sih sudah ikhlas mungkin itu sudah jalannya anak saya. Yang penting korbannya masih hidup," kata Nasir.
"Saya atas nama orangtua meminta maaf atas perbuatan anak sayaatas nama orangtua pelaku," ujarnya.
Diketahui, LI merupakan sopir taksi online yang dipesan oleh SS di kawasan Tambora, Jakarta Barat pada Senin (23/4/2018) sekitar pukul 06.00 WIB.
Sedangkan dua pelaku lainnya yang muncul dari kursi belakang langsung menyekap kepala korban dengan jaket.
Selama penyekapan, seluruh perhiasan, uang tunai, kartu ATM hingga hadphone SS diambil para pelaku.
Ironisnya, pelaku juga hendak memerkosa SS selama dalam penyekapan di dalam mobil.