Novanto kepada Hakim: Masak Ketua DPR Incar Tabrak Tiang Listrik?
“Kayak terbalik kaya nabrak pohon atau jembatan. Ada benturan keras sekali. Benturan di sisi kiri saya,” sambungnya.
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN- Mantan Ketua DPR Setya Novanto mengaku pingsan sesaat kecelakaan dan dibawa Rumah Sakit Permata Hijau Jakarta pada 16 November 2017 lalu.
Ia membantah keterangan sejumlah saksi jika dirinya berdiri saat buang air kecil di ruang rawat.
Baca: Drama 5 Gol: 2 Gol Bunuh Diri dan 1 Kartu Merah, Inter Milan Kalah di Kandang Lawan Juventus
Novanto juga menampik tudingan telah merencanakan mobil yang ditumpanginya menabrak tiang listrik.
Bantahan itu disampaikan Novanto saat menjadi saksi dalam sidang kasus merintangi penyidikan kasus e-KTP dengan terdakwa dokter Bimanesh Sutarjo di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (27/4).
Majelis hakim yang dipimpin oleh Syaifuddin Zuhri mengkonfirmasi keterangan saksi sebelumnya, perawat RS Medika, Indri, yang mengaku melihat Novanto bisa berdiri tegak ketika membuang air kecil di ruang rawat.
Bahkan, saat itu saksi Indri sempat menawarkan bantuan kepada Novanto. Namun, Novanto terkejut dan buru-buru kembali ke tempat tidurnya.
Baca: Real Madrid Benamkan Leganes, Gareth Bale Sumbang 1 Gol
“Soal perawat lihat anda buang air kecil berdiri pukul 06.00 WIB itu benar?,” tanya hakim.
Novanto menjawab keterangan saksi Indri itu tidak benar dengan alasan ingat baru bangun dari tempat tidur pada pukul 08.00 WIB.
“Tidak ada yang mulia, kan ada istri dan saudara saya menginap, saya minta tolong istri saya. Yang (sayang) mau pipis,” kata Novanto.
Novanto kembali membantahnya saat hakim mempertegas kebenaran kesaksian saksi Indri itu.
Bahkan, Novanto menuduh saksi Indri telah mengarang cerita.
“Enggak ada, ngarang itu, yang mulia. Dia mengarang, dosa yang mulia,” katanya.
Kronologi