Camat Pinang Tidak Percaya Ada Warganya yang Minum Air Comberan
Di berita yang disebarkan di WhatsApp, keluarga Aras disebutkan meminum air comberan, sempat alami kebakaran dan penganiayaan
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PINANG - Camat Pinang, Tangerang, M Agun, menyampaikan klarifikasi hal sebuah keluarga petani kapuk yang ramai diberitakan kondisinya yang miskin sampai meminum air comberan, sebagai hal yang tidak mungkin dilakukan pada saat ini.
"Ya kira-kira aja masih ada enggak yang minum air comberan gitu," ujar Agun kepada TribunJakarta.com melalui sambungan telepon, pada Rabu (2/5/2018).
Hal tersebut disampaikan Agun berdasarkan keterangan langsung keluarga pasangan Aras dan Yulianti yang diundang ke kantor kecamatan hari ini, Rabu (2/5/2018).
"Sudah, tadi pagi keluarganya kumpul semua. saya undang ke kecamatan," tegasnya.
Agun memanggil keluarga Aras ke kecamatan untuk menanyakan kondisi keluarga Aras yang sebenarnya, karena banyaknya berita simpang siur yang sampai kepadanya melalui aplikasi WhatsApp.
Baca: Warga Depok Berebut Ingin Adopsi Bayi Laki-laki yang Ditemukan di Dalam Kardus
Di berita yang disebarkan di WhatsApp, keluarga Aras disebutkan meminum air comberan, sempat alami kebakaran dan penganiayaan.
"Pengen ngecek itu beritanya seperti apa," lanjut ujar Agun.
Agun juga menyampaikan masalah enam anaknya yang belum bersekolah pun bukan karena tidak mampu, melainkan karena umur yang belum mencukupi unyuk maauk sekolah.
"Kalau enggak pada sekolah karena memang usianya baru masuk ke usia sekolah. Baru mau masuk kelas satu. Yang paling besar itu umurnya baru tujuh tahun, mengkanya belum pada sekolah," terangnya.
Di Kecamatan, Camat juga membuatkan identitas administratif bagi keluarga tersebut, seperti akta kelahiran, KTP dan kartu keluarga.