Usai Ikut Aksi Pembebasan Sandera di Mako Brimob, Krishna Murti 'Mau Beli Cermin', Kenapa?

"Salah satu cara untuk tidak sombong adalah dg banyak melihat cermin," tukasnya.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Kurniawati Hasjanah
Kolase TribunJakarta.com
Krishna Murti 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Brigjen. Pol. Krishna Murti usai turut serta dalam aksi pembabasan sandera di Mako Brimob, Ia mengungkapkan ingin membeli cermin.

Diketahui sebelumnya, kerusuhan terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, pada Selasa (8/5/2018).

Kejadian berawal dari narapidana Wawan Kurniawan yang marah karena makanan yang diberikan keluarganya harus dicek petugas Densus 88 lebih dulu saat menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (8/5/2018).

Berdasarkan prosedur, semua makanan tahanan dari keluarga memang harus dicek.

Kembalinya ke Rutan Mako Brimob, Wawan memprovokasi narapidana lainnya, sehingga memicu mereka anarkis dan merampas senjata petugas.

"Saat itu ada insiden, sehingga beberapa petugas kami disandera. Ada enam yang disandera, senjata direbut sehingga langkah yang kami ambil melakukan upaya kepolisian," ungkap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen M. Iqbal.

Akibatnya, pihak aparat pun harus melakukan tindakan pengamanan ketat di sekitar lokasi Brimob.

Baca: Kerusuhan di Mako Brimob, Mantan Narapidana Teroris Ini Ungkap Cara Tersangka Menguasai Senjata

Kemudian, pada pukul 00.35 WIB Polisi mulai memasang kawat berduri.

Wilayah yang disterilkan oleh aparat juga meluas hingga gereja, rumah sakit hingga unit Satwa Kabarhakam yang berlokasi tepat di samping Mako Brimob.

Kemudian, pada pukul 01.15 WIB jalan akses UI yang berada di depan Mako Brimob Kelapa Dua ditutup sementara.

Personel Brimob juga banyak disebar di sepanjang jalan ini.

Penjagaan ketat pun terus dilakukan sampai akhirnya kerusuhan itu benar-benar pecah dan mengakibatkan 6 orang tewas.

"Ada enam rekan kami gugur, dalam peristiwa ini ada enam rekan kami yang gugur," kata Iqbal di Mako Brimob, Depok, Rabu (9/5/2018).

Jumlah tersebut terdiri dari lima orang polisi dan satu orang narapidana.

Bahkan, terdapat beberapa polisi yang disandera narapidana teroris.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved