PBNU Terkait Aksi Terorisme : Intelijen Kita Kecolongan, Bahkan Lemah
Menurutnya, Intelijen yang ada di Indonesia sudah kecolongan, terkait aksi pengeboman di tiga Gereja di Surabaya pagi ini
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faisal Zaini, memberikan pernyataan terkait aksi bom teroris di Surabaya.
Menurutnya, Intelijen yang ada di Indonesia sudah kecolongan, terkait aksi pengeboman di tiga Gereja di Surabaya pagi ini.
Baca: BREAKING NEWS : Nathanael, Bocah Korban Bom Bunuh Diri Akhirnya Meninggal saat Ibunya Dioperasi
Selain kecolongan, Helmy juga mengatakan bahwa intelijen di Indonesia dapat dikatakan belum terlalu kuat.
"Intelijen kita kecolongan, bahkan bisa dibilang lemah," ucap Helmy pada pertemuan para tokoh lintas agama di Gedung PBNU Pusat, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (13/5/2018).
Baca: Inilah Foto Keluarga Terduga Pelaku Serangan Bom Bunuh Diri di 3 Gereja di Surabaya
Helmy juga mengatakan, dirinya mendukung aparat Kepolisian dan Pemerintahan untuj memberantas segala jenis tindakan radikalisme, yang menjurus pada aksi terorisme.
Bahkan, para tokoh lintas umat beragama akan membuat posko kemanusiaan, untuk membantu para korban terorisme.
Baca: Tidak Ada Barang Bukti yang Diamankan Usai Penggledahan Rumah Terduga Teroris
Selain itu, ia juga memohon pada umat Kristiani, agar tidak terprovokasi, atas insiden pengeboman yang mengatasnamakan umat Islam.
Helmy mengatakan, insiden tersebut bukanlah ajaran agama Islam, dan juga ajaran dari seluruh agama yang ada di Indonesia.
"Jika ada kelompok yang mengatasnamakan Islam menebarkan teror dan kebencian, kami yakin itu bukan Islam," ucap Helmy.