Surabaya Diteror Bom
Tewas Lantaran Bomnya Sendiri, Sekuriti Rusunawa Bongkar Keseharian 'Tak Biasa' Keluarga Anton
Rupanya semasa hidup Anton dan keluarganya punya keseharian yang tak biasa. Hal tersebut dibongkar oleh sekuriti Rusunawa Wonocolo.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Anton Febrianto (47), Puspitasari (47) tewas akibat bom yang meledak sebelum aksinya dilancarkan di Rusun Wonocolo, Taman Sidoarjo pada Minggu (14/5/2018) malam.
Anton yang masih hidup meskipun terluka parah, dieksekusi anggota polisi.
Ketiga anaknya yang selamat dari bom orangtuanya. Sementara, seorang lagi tewas.
Baca: Kesaksian Menggemparkan Polisi yang Hadang Bom di Polrestabes Surabaya Robek dan Berdarah Semua
Jenazah Anton, istri, dan anak pertamanya telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, Senin dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.
Rupanya semasa hidup Anton dan keluarganya punya keseharian yang tak biasa.
Hal tersebut dibongkar oleh sekuriti Rusunawa Wonocolo.
Bagaimana kisah selengkapnya? Mari Kita simak!
TONTON JUGA
Dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Mata Najwa, Sekuriti Rusunawa Wonocolo, Nurbani ceritakan keseharian keluarga Anton.
Nurbani mengaku menjaga seluruh empat blok rusunawa, sehingga dirinya begitu mengenal para penghuni.
"Keseluruhan empat blok ini," ujar Nurbani, Kamis (17/5/2018).
Ia mengatakan dirinya mengenal Anton sebagai sosok yang pendiam.
Baca: Hilang 4 Tahun, Sejumlah Ahli Sebut Malaysia Airlines Raib Karena Pilot Bunuh Diri
Tak hanya pendiam, bahkan Anton diakui Nurbani tak pernah bertegur sapa dengan orang-orang maupun sekuriti rusunawa lainnya.
"Ya tahu yang Pak Anton, orangnya pendiam, jarang ngomong sama orang-orang sama orang sekuriti, juga enggak pernah," jelas Nurbani.